Strategi Prabowo-Sandi Berantas Kemiskinan di Indonesia

Pemerintahan saat ini dinilai belum berhasil mewujudkan ketiga hal tersebut karena penerimaan pajak rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2019, 20:26 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 20:26 WIB
Momen Pidato Kebangsaan Prabowo Sandi Indonesia Menang
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyapa relawan dan pendukungnya saat pidato kebangsaan di JCC, Jakarta, Senin (14/1) malam. Pidato kebangsaan mengusung Indonesia Menang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho) 

Liputan6.com, Jakarta Tim Ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Anthony Budiawan mengatakan, pengentasan kemiskinan akan menjadi fokus calon presiden (capres) nomor urut dua jika terpilih menjadi pemimpin Indonesia.

Upaya mewujudkan hal tersebut, Prabowo akan meningkatkan transfer payment atau penyaluran dana bagi masyarakat miskin.

"Kesenjangan sosial hanya bisa dikurangi kalau pemerintah mempunyai uang, pemerintah punya uang sehingga, jadi kalau ada yang namanya istilah ekonominya transfer payment," ujar Anthony di Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Dia melanjutkan, transfer payment akan ditingkatkan melalui penerimaan pajak yang lebih besar. Saat ini, rasio penerimaan pajak negara dinilai belum cukup untuk menutup dana pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial.

"Jadi intinya adalah kita harus meningkatkan pendapatan-pendapatan negara sehingga kita bisa mengurangi kesenjangan sosial dengan melakukan transfer payment," jelas dia.

Transfer payment ini nantinya akan dialokasikan dalam membantu masyarakat mendapat pendidikan, transportasi dan kesehatan yang lebih adil dan mudah.

Pemerintahan saat ini dinilai belum berhasil mewujudkan ketiga hal tersebut karena penerimaan pajak rendah.

"Di mana bahwa masyarakat golongan bawah di bantu sekolahnya, transportasi dan sebagainya ya. Di sini ada yang sedikit yang dikatakan pakai kartu-kartu tadi tidak memadai karena tax ratio kita di bawah 10 persen," jelas dia.

Anthony menuturkan, dibutuhkan rasio pajak sekitar 16 persen untuk bisa menciptakan penurunan kemiskinan dan kesenjangan sosial.

"Ya kita kan kalau Prabowo mengatakan kita akan increase sampai 15 persen sampai 16 persen. Itu baru kita bisa. Sekarang 2 persen saja naik itu kurang lebih ekuivalen dengan Rp 300 triliun," tandasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Jokowi-Maruf Janji Jadikan Rakyat Lebih Sejahtera

Presiden Jokowi Hadiri Silaturahmi Nasional Pemerintah Desa se-Indonesia
Presiden Joko Widodo memberikan pidato saat menghadiri Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa se-Indonesia di Jakarta, Rabu (10/4). Presiden mengatakan akan terus menaikkan jumlah dana desa serta memudahkan sistem laporan pertanggung jawabannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan akan terus melanjutkan program yang telah dijalankan oleh pemerintahan saat ini.

Dalam debat cawapres yang berlangsung pada Minggu malam ini di Hotel Sultan Jakarta, MaMa'ruf berjanji untuk memberikan masyarakat Indonesia kehidupan yang lebih sejahtera.

Ma'ruf mengatakan, salah satu kunci mendorong Indonesia menjadi negara maju adalah dengan membangun manusia.

"Jokowi-JK telah melakukan banyak hal tetapi kerja belum selesai, kami Jokowi-Ma'ruf akan melanjutkana ihtiar untuk membangun dan melindungi bangsa Indonesia untuk menjadikan kehidupan mereka lebih sejahtera," kata dia dalam debat cawapres pada Minggu (17/3/2019).

Ma'ruf pun meminta kepada generasi muda untuk tidak takut bermmimpi dan bercita-cita. Ia juga meminta kepada orang tua untuk tidak kuatir akan masa depan anaknya.

"Kalian jangan takut dan jangan sedih karena sekarang negara telah hadir dan negara akan terus hadir membantu kalian," lanjut dia.

Cara yang dilakukan dengan mengeluarkan tiga kartu sakti. Kartu pertama adalah KIP Kuliah, Kartu Sembako dan Kartu Prasejahtera.

Dengan ketiga kartu tersebut, Ma'ruf menjelaskan, anak miskin bisa kuliah, ibu bisa belanja dengan murah dan anak muda bisa mendapatkan kerja.

Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya