Renovasi Stadion Manahan Solo Rampung September 2019

Renovasi Stadion Manahan Solo tengah dikebut. Sampai saat ini proses renovasi ini telah mencapai 53 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Mei 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 10:15 WIB
Renovasi Stadion Manahan Solo Target Rampung September 2019
Renovasi Stadion Manahan Solo Target Rampung September 2019. Dok: Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mentargetkan renovasi Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah yang tengah dikerjakan PT Adhi Karya Tbk rampung pada September 2019.

Stadion Manahan ini disebut akan menjadi Stadion Gelora Bung Karno mini ini ditargetkan bakal rampung pada September 2019 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, progres pembangunan Stadion Manahan yang dimulai sejak Agustus 2018 lalu saat ini sudah mencapai 53 persen.

"Kami targetkan bisa rampung sesuai jadwal yakni bulan Spetember 2019 berbarengan dengan penataan kawasan dan drainase yang dikerjakan dengan APBD Kota Solo," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Selanjutnya, ia menugaskan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Solo.

Stadion Manahan sendiri memiliki kapasitas 20 ribu penonton dengan kursi tunggal atau single seat yang dibangun agar dapat menjadi venue event olahraga skala nasional dan internasional.

Biaya konstruksinya sebesar Rp 301,33 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa.

 

Saksikan video terkait di bawah ini

Keunggulan Stadion Manahan Solo

Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno
Pekerja memotong rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (20/10). Renovasi untuk Asian Games 2018 dengan nilai kontrak yang ditaksir mencapai Rp 769,7 miliar ini ditarget rampung pada Desember 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Keunggulan lain yang akan dimiliki Stadion Manahan yakni kualitas rumput. Lapangan di stadion tersebut ditanami rumput berjenis Zoysia Matrella atau sama dengan Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki keunggulan lebih hijau dan berakar kuat. Selain itu juga didukung drainase lapangan yang baik agar tidak tergenang pada saat pertandingan.

Stadion juga akan memiliki atap yang mengelilingi bangunan atas, yang membuat penonton aman dari hujan maupun cuaca panas. Untuk pencahayaan akan menggunakan kualitas penerangan hingga 1.500 lux.

Di sisi lain, Stadion Manahan juga bakal dilengkapi dengan papan skor elektronik dengan ukuran besar. Kemudian di ruang ganti pemain dilengkapi keberadaan jacuzi untuk masing-masing tim.

Diharapkan pembangunan Stadion Manahan yang baru akan menjadi icon baru Kota Solo serta ikut meningkatkan prestasi olahraga khususnya di Solo, dan Indonesia pada umumnya.

Kementerian PUPR Uji Sertifikasi 4.524 Tenaga Kerja Konstruksi

3.255 Tenaga Kerja Konstruksi Dapat Sertifikasi Kementerian PUPR
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung dan jalan di Jakarta, Sabtu (10/11). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mensertifikasi 3.255 tenaga kerja konstruksi. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan sertifikat kepada 4.524 tenaga kerja konstruksi yang berasal dari delapan kabupaten di Jawa Tengah.

Sebelumnya, ribuan tenaga kerja tersebut telah mengikuti rangkaian kegiatan uji sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang dilaksanakan mulai 21 Maret 2019 hingga 4 April 2019.

Peserta yang disertifikasi merupakan tenaga kerja terampil dengan bidang jabatan bangunan umum yang berasal dari Kabupaten Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara, serta tenaga kerja konstruksi yang berasal dari program KOTAKU.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, selain bertujuan untuk mengukur kompetensi para tenaga kerja konstruksi, sertifikasi juga akan memudahkan tenaga kerja mendapatkan pekerjaan. 

"Kalau Saudara yang sudah bersertifikat masih kesulitan atau dipersulit dalam mencari kerja, tolong laporkan ke LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi). LPJK nanti akan melaporkan lebih lanjut ke Kementerian PUPR," imbuh dia lewat keterangan tertulis, Jumat (5/4/2019). 

Dia juga menyatakan, secara bertahap program sertifikasi kompetensi tenaga konstruksi terus dilakukan untuk memenuhi target. Ini dilakukan lantaran jumlah tenaga kerja yang sudah bersertifikat masih terlalu rendah.

Menurut data Badan Pusat Statistik pada 2017, jumlah tenaga kerja konstruksi ada sebanyak 8,3 juta orang. Sedangkan yang telah memiliki sertifikat baru sekitar 7,6 persen, atau sebesar 628.500 orang.

"Pada masa lalu, setiap tahun hanya 200 ribuan tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi. Tahun 2019 ini ditargetkan minimal 512 ribu tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi," pungkas Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya