Mulai Beroperasi, Jalan Tol Pandaan-Malang Dilalui 27 Ribu Kendaraan

Jalan Tol Pandaan-Malang sudah mulai beroperasi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Mei 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2019, 11:45 WIB
Pengalihan Arus, Pintu Tol Brebes Barat Padat
Ilustrasi: Sejumlah kendaraan antre menuju pintu keluar Tol Brebes Barat, Jawa Tengah, Sabtu (23/12). Untuk mengurangi kemacetan di pintu Tol Brebes Timur petugas mengalihkan arus lalu lintas keluar Tol Brebes Barat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, sejak Selasa (14/5/2019) pukul 07.00 WIB Jalan Tol Pandaan-Malang mulai beroperasi tanpa tarif.

Antusiasme masyarakat untuk menggunakan jalan tol yang dioperasikan oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM), terpantau dari jumlah kendaraan yang mencapai 27.163 kendaraan di hari pertama operasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.455 kendaraan mengakses Jalan Tol Pandaan-Malang untuk menuju Pandaan, sementara 13.708 kendaraan sisanya menuju Malang. Selain itu, tercatat kendaraan golongan I mendominasi kendaraan yang melintasi Jalan Tol Pandaan-Malang.

Menurut Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo, jumlah tersebut masih dapat jauh bertambah, terutama pada akhir pekan.

Jalan Tol Pandaan-Malang dapat mempersingkat waktu tempuh Surabaya menuju Malang atau sebaliknya menjadi 1 hingga 1,5 jam, dibandingkan jika melewati jalan arteri atau non tol waktu tempuhnya bisa 2 hingga 3 jam. Hal ini tentu saja memudahkan masyarakat untuk bersilahturahmi dengan keluarga atau sekedar menikmati destinasi wisata di Malang Raya,” jelas Agus kepada wartawan, Rabu (15/5/2019).

Jalan Tol Pandaan-Malang memiliki total panjang jalan 38,488 Km, dimana tiga seksi yang diresmikan oleh Presiden mencakup Seksi 1 Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 Km, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,50 Km dan Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,51 Km.

“Selain tiga seksi yang telah diresmikan kemarin, PT JPM akan meningkatkan pelayanan arus mudik dan balik Lebaran 2019 dengan membuka Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 Km yg saat ini progres kontruksinya sdh mencapai 82,32 persen untuk beroperasi fungsional. Sedangkan untuk seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,113 Km yang masih dalam tahap konstruksi saat ini progresnya telah mencapai 37,29 persen,” ungkapnya.

Jalan tol yang memiliki lansekap indah ini akan beroperasi tanpa tarif hingga Lebaran nanti guna memberikan sosialisasi optimal kepada masyarakat serta sekaligus juga menambah opsi akses jalan bagi para pemudik sehingga turut memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ada Sistem Satu Arah, Pemerintah Jamin Tak Ada Macet di Jalan Tol

Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)
Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Pemerintah akan memberlakukan kebijakan satu arah di jalan tol pada saat arus mudik lebaran nanti. Sistem satu arah ini akan diberlakukan untuk arus mudik mulai dari KM 29 Cikarang Utama sampai dengan KM 262 di Brebes Barat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengklaim kebijakan satu arah ini menjadi pembeda jika dibandingkan mudik-mudik sebelumnya. Adanya kebijakan ini mampu meningkatkan kenyamanan para pemudik mengingat jalan tol akan lebih lancar. 

"Adanya kebijakan ini, perkiraan saya antara dua tiga hari ibarat banjir sudah terkuras. Pemudik pasti akan memanfaatkan momentuitu untuk segera mudik daripada kena macet," kata Budi kepada Liputan6.com, Selasa kemarin.

Tidak hanya itu, kenyamanan pemudik juga akan meningkat mengingat seluruh rest area baik di sisi kiri dan kanan bisa digunakan pemudik. Dengan demikian rest area tidak akan sepadat tahun-tahun sebelumnya.

Hanya saja, Budi berpesan kepada para pemudik untuk lebih bijak dalam menggunakan jalan tol  satu arah ini.

"Jangan sampai masyarakat uforia, mentang-mentang lancar lalu melaju dengan kecepatan tingi, kalau terjadi kecelakaan jadi macet lagi. One way kan kebijakan yang kita harapkan kerjasama dari masyarakat juga sehingga kebijakan ini sukses," tambah Budi.

Untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan di jalan arteri, Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian di beberapa kota untuk menambah personilnya.

Budi memperkirakan, kemacetan bukan terjadi di jalan tol saat mudik, melainkan di jalan arteri khususnya di kota Karawang, Bekasi dan sebagian wilayah Jakarta.

"Karena jalan arteri di beberapa lokasi itu kondisinya kurang baik dan juga banyak aktifitas masyarakat," tambah Budi.

2 Ruas Tol Jasa Marga Bakal Terkena Sistem Satu Arah Saat Mudik

Penumpukan Jalur Buka Tutup Fungsional Brebes-Batang
Petugas memberi informasi pemudik saat penutupan jalur fungsional tol Brebes-Batang, Jawa tengah, Rabu (21/6). Penutupan tersebut disebabkan menumpuknya kendaraan menuju jalur fungsional tol Brebes-Batang. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Demi mengurai kepadatan lalu lintas, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan menerapkan sistem satu arah atau one way di Jalan Tol Trans Jawa, yakni dari Km 29 Cikarang Utama hingga Km 262 Brebes Barat.

Jalur sepanjang itu dikelola oleh beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengatakan, akan ada dua ruas tol milik perseroan yang juga bakal terkena sistem one way pada saat mudik Lebaran nanti.

"Ada dua, Jakarta-Cikampek sama Palimanan-Kanci. Cuman kita koordinir teman-teman (BUJT yang lain) untuk di sisi operasinya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Tunnel Walini, Kabupaten Bandung Barat. 

Seperti diketahui, penerapan sistem satu arah ini total berlaku selama tujuh hari. Dengan pembagian, empat hari pada saat arus mudik dan tiga hari pada arus balik Lebaran.

Secara waktu, sistem ini akan mulai berlaku pada pukul 6 pagi sejak hari pertama dan terus berlaku selama 24 jam dalam tujuh hari selanjutnya.

Menanggapi kebijakan tersebut, Desi mengatakan pihak BUJT sepenuhnya mendukung keputusan itu. "Kebijakan pemerintah kita ikut dong," serunya.

"Pokoknya kita support sepenuhnya. Teknikalnya sangat detil kita support. Tapi statement resminya nanti dari pak Menhub (Budi Karya Sumadi) dan Kakorlantas (Refdi Andri)," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya