Kementerian ESDM Bersama GMC Temukan Kandungan Emas di Perairan Banten

Kegiatan penambangan bahan galian logam bawah laut di wilayah operasi produksi (OP) perairan Bayah, Lebak, Banten sejak Januari 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jul 2019, 10:24 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 10:24 WIB
Ilustrasi tambang emas
Ilustrasi tambang emas (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Litbang Kementerian ESDM bersama PT Graha Makmur Coalindo (GMC) menemukan kandungan emas dan mineral lainnya di bawah laut Perairan Bayah, Lebak Banten. 

Kepala P3GL, Hedi Hidayat mengatakan, kedua pihak telah memulai kegiatan penambangan bahan galian logam bawah laut di wilayah operasi produksi (OP) perusahaan pertambangan emas ini,  perairan Bayah, Lebak, Banten sejak Januari 2019.

Wilayah penambangan emas PT GMC di tengah Laut sekitar 12 mil dari bibir pantai, yang meliputi tiga wilayah kecamatan di Banten, yakni Kecamatan Cihara, Panggarangan dan Bayah.

"Lokasi rencana eksplorasi produksi mencakup wilayah batas 4 mil laut Bayah," kata Hedi, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Hedi menuturkan, penemuan tersebut menggunakan karpet penangkap mineral inovasi para peneliti dan perekayasa P3GL, yang dipimpin Harsenanto Widi.

Pada tahap pertama Maret lalu, berhasil dilakukan uji coba penambangan menggunakan processing slice box, modifikasi alat hasil inovasi dari tim P3GL, yang disebut sebagai karpet penangkap mineral dan alat pompa hisap kapasitas 5 m3 per jam. 

Selama 10 hari tim dari Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan (KP3) Sumber Daya Mineral Kelautan, berhasil mendapatkan konsentrat yang mengandung emas dan mineral ikutannya dengan nilai yang cukup signifikan pada sedimen dasar laut sebesar 900 kg.

Dia melanjutkan, pada Juli 2019 BLU P3GL dan PT GMC akan melaksanakan kontrak lanjutan penambangan selama satu bulan, dengan mencoba alat pompa yang lebih besar berkapasitas 25 m3 per jam atau 50 ton per jam.

 

Konsentrat Mineral Logam

Pertambangan
Ilustrasi Foto Pertambangan (iStockphoto)

Konsentrat mineral logam ditargetkan dapat diperoleh sebesar kurang lebih 20 ton per jam pada kedalaman dasar laut 28-50 meter.

"Alat hisap hasil inovasi baru P3GL berupa seperangkat alat pompa dengan cakram kaki enam, yang dilengkapi pemberat 200 kg. Alat ini diharapkan dapat lebih efektif dibandingkan peralatan konvensional, karena alat ini mampu menghisap dengan lebih kuat tanpa terpengaruh arus dan gelombang laut," tutur dia.

Menurut dia, Tim laboratorium BLU P3GL telah berhasil memproses contoh sedimen dasar laut, dengan beberapa metode uji coba untuk meningkatkan kadar unsur logam dalam sedimen dasar laut, yang kurang ekonomis menjadi lebih ekonomis.

"Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan PT GMC untuk mendapatkan contoh endapan sedimen dasar laut yang efektif dan berdaya guna sebagai upaya untuk mendapatkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya