Data Tenaga Kerja AS Membaik, Rupiah Tertekan

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.109 per dolar AS hingga 14.135 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 09 Jul 2019, 11:21 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 11:21 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Teller tengah menghitung mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Junat (23/11). Nilai tukar dolar AS terpantau terus melemah terhadap rupiah hingga ke level Rp 14.504. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Penguatan dolar AS didorong oleh melemahnya ekspektasi pelaku pasar akan penurunan tingkat suku bunga The Fed.

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/7/2019), rupiah dibuka di angka 14.109 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.107 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 14.127 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.109 per dolar AS hingga 14.135 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,83 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.129 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.147 per dolar AS.

Rupiah terkoreksi seiring melemahnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, indeks dolar diperkirakan menguat terhadap hampir semua mata uang utama lain.

"Penguatan dolar AS didorong oleh melemahnya ekspektasi pelaku pasar akan penurunan tingkat suku bunga The Fed lebih dari satu kali tahun ini," ujar Ahmad dikutip dari Antara.

Mengecilnya harapan pelaku pasar tersebut didorong oleh penguatan data tenaga kerja AS yang keluar pada Jumat lalu.

Ahmad memprediksi, jelang lelang sukuk hari ini rupiah diperkirakan bergerak melemah terbatas. "Rupiah kemungkinan melemah ke level 14.130 per dolar AS - 14.160 per dolar AS," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

BI Prediksi Nilai Tukar Rupiah 13.900 - 14.000 per Dolar AS di 2020

Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan Dolar AS di jasa penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan asumsi ekonomi makro tahun 2020 untuk nilai tukar Rupiah adalah pada level 13.900-14.300 dan inflasi 3 persen plus minus 1.

Perry menilai,sejauh ini Rupiah masih menunjukan kondisi yang positif. Tercatat hingga hari ini nilai tukar berada pada posisi 14.250 terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

"Hingga tanggal 10 Juni 2019 nilai tukar Rupiah 14.250 per USD atau menguat 0,91 persen bila dibandingkan dengan level akhir tahun 2018 yaitu Rp 14.380, nilai tukar rupiah pada tahun 2019 mencapai Rp 14.187 atau menguat 0,41 persen dibandingkan rerata tahun 2018 Rp 14.246," kata dia pada Selasa 11 Juni 2019. 

Selain itu, BI memperkirakan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia akan mencatat surplus sejalan dengan prospek aliran masuk modal asing yang terus berlanjut.

Sementara itu, defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) 2019 juga diperkirakan lebih rendah dari tahun 2018 yaitu dalam kisaran 2,5 sampai 3 persen terhadap PDB.

"Sejalan dengan perkiraan neraca pembayaran tersebut, kami memperkirakan rata-rata nilai tukar pada tahun 2019 akan berada pada kisaran Rp 14.000 - Rp 14.400 terhadap dolar Amerika Serikat," ujarnya.

"Pada tahun 2020 kami memperkirakan bahwa prospek penguatan Neraca Pembayaran Indonesia akan berlanjut ditopang oleh peningkatan aliran masuk modal asing dan penurunan defisit transaksi berjalan," dia menambahkan.

Aliran masuk modal asing (inflow) diperkirakan meningkat dipengaruhi oleh prospek ekonomi yang membaik dan juga koordinasi yang kuat kebijakan antara pemerintah Indonesia dan berbagai otoritas terkait, untuk 2019 defisit transaksi berjalan kita akan tetap terkendali.

"Dengan berbagai perkembangan tersebut kami memperkirakan bahwa rata-rata nilai tukar Rupiah pada tahun 2020 akan berada pada kisaran Rp 13.900 sampai dengan Rp14.300 dolar Amerika Serikat," tutupnya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya