Investasi Tak Sesuai Harapan, Jokowi Peringatkan Sejumlah Menteri

Presiden Jokowi memperingatkan kepada para menteri untuk mengidentifikasi masih banyaknya potensi investasi yang berlum terealisasi

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2019, 17:24 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 17:24 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Percepatan Peta Jalan Penerapan Industri 4.0
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/9/2019). Jokowi meminta percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 guna mendongkrak investasi dan ekspor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas terkait antisipasi perkembangan perekonomian dunia. Dalam rapat tersebut dihadiri menteri kabinet kerja. Mantan Gubernur DKI Jakarta meminta agar para menteri mendata perusahaan yang sudah masuk tapi belum terealisasi.

"Saya minta semua Kementerian yang berkaitan dengan investasi. Kan semua ada, tidak hanya di BKPM saja, pertanian ada, industri ada, BUMN ada, kementerian yang lain, saya minta perusahaan-perusahaan yang sudah masuk, sudah buka pintu ke kita, tapi belum realisasi, tolong dalam seminggu ini juga tolong diinvetarisir," kata Jokowi saat membuka ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Dia mencontohkan terkait perusahaan petrochemical yang masih memiliki masalah lahan dengan Pertamina. Padahal menurut dia, investasi yang didapat cukup besar.

"Misalnya kayak kemarin Petrochemical yang dari Taiwan ada probelm masalah tanah dengan pertamina. Padahal investasinya gede banget. Misalnya Aramco tidak mau masuk-masuk ini kenapa. Semuanya akan kita cek satu per satu listnya. Sehingga betul-betul mereka merasa dilayani," ungkap Jokowi.

Sebab itu dia menekankan agar para menteri memberikan pelayanan yang baik kepada para investor. Sehingga membuat solusi dan jalan keluar.

"Dampingi mereka sampai terealisasi, kita ini jangan kayak pejabat minta dilayani. Kita melayani. Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan," ungkap Jokowi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Uni Emirat Arab Bakal Investasi USD 500 Juta di Kalteng

Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kiri) saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/7/2019). (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Nilai dana yang bakal digelontorkan sekitar USD 500 juta.

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, UEA tertarik untuk masuk ke sektor pertanian. Salah satu komoditas yang mau dikembangkan yakni holtikultura.

"Mereka ingin masuk di bidang pertanian termasuk hurtikultura di sana," kata dia, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

"Komoditas seperti nanti mereka yang milih nanti cocoknya apa yang tahu kan ada seperti jagung, pertanian pangan, padi semuanya," jelas dia.

 

Penyiapan Lahan

Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Kamis (24/7/2019). Keduanya menggelar pertemuan bilateral guna membahas sejumlah kerja sama. (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Pihak Kalteng, kata dia, akan menyiapkan lahan. Sejauh ini lahan yang disediakan untuk kerja sama tersebut, lanjut dia, seluas 100.000 hektare.

"Kita cuma menyiapkan lahan investasi berapa besar kita belum tahu. Tapi kalau disampaikan oleh menko maritim sudah ada uanh sekitar USD 500 juta," urai dia.

Meskipun belum dapat menyampaikan kapan tepatnya investasi tersebut akan berjalan, dia berharap, rencana investasi tersebut dapat terealisasi secepatnya. "Keuntungan kita dari pajak, royalti semua," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya