Ikut TEI 2019, Batik UMKM Kebanjiran Permintaan Ekspor

Perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 dimanfatkan juga pelaku UMKM untuk mendapat pasar baru.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2019, 10:00 WIB
Trade Expo Indonesia (TEI) 2019
Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 dimanfatkan juga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk mendapat pasar baru. Ajang pameran ini telah digelar pada pekan lalu di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.

Beragam produk buatan Indonesia berlomba-lomba memikat para peserta ajang tahunan berskala internasional tersebut. Wajar saja, acara rutin Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini kerap didatangi pembeli dari kalangan importer dan distributor kelas kakap baik dari dalam maupun luar negeri.

Pemilik Kembang Tjelup asal Yogyakarta, Rini Kartika mengaku mendapat beberapa peminat dari luar negeri. Produk aksesoris dan fashion bertema lokal dan ramah lingkungan buatannyadiklaim berhasil memikat pengunjung TEI baik dari dalam maupun luar negeri.

“Sudah ada pengunjung dari Namibia dan Eropa yang minta proposal dan penawaran produk Kembang Tjelup selama pameran. Kita akan lanjutkan prosesnya dulu, semoga bisa deal,” jelas Rini di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

Hal yang sama dirasakan Inin Silviana Nurul Hadi, Pemilik Kilisuci Batik mengaku telah mendapat calon pembeli potensial dari dalam dan luar negeri sepanjang perhelatan TEI 2019.

“Sudah ada yang beli buat sampel dari Kedutaan Besar Nigeria dan Zimbabwe. Saya tawarkanproduk yang akan laku di Negara mereka kira-kira apa supaya barang yang dibeli dari sini harus aris, paling diminati bentuknya topi dan pashmina. Tapi ini kan masih sampel, kalau bisakerjasama nilai transaksinya pasti lumayan besar,” ungkap Inin.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bank BRI karena telah mengajak kami ikut berpartisipasidi acara ini. Banyak manfaat yang bisa kami dapatkan selama mengikuti pameran ini selainpembeli potensial dari dalam dan luar negeri kami juga mendapat wawasan terkait bisnis secaralebih luas,” lanjut Rini.

Inin dan Rini merupakan UMKM binaan Rumah Kreatif BUMN dan program Indonesia Mall dari Bank BRI. Indonesia Mall dibangun melalui kerja sama BRI dengan e-commerce untukmendorong UMKM go-online yang berhasil membuka pasar UMKM binaan dari yang tadinyahanya terbatas di wilayahnya menjadi lebih luas ke seluruh Indonesia bahkan hingga kepelosok.

Produk-produk unggulan dari UMKM mitra binaan BRI dapat langsung dibeli di e-commerce rekanan seperti Qoo10, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blanja.com dan Blibli.com.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tembus Pasar Australia

Ilustrasi batik
Ilustrasi batik. Sumber foto: unsplash.com/Trang Nguyen.

Bagi Inin, menjual produk ke luar Indonesia bukanlah hal baru. Produk Kilisuci Batik sendiri telah dipasarkan ke beberapa negara lain seperti Australia, Afrika Selatan, Nigeria, China dan negara lain.

“Untuk ekspor tentu ada standar yang harus dipenuhi. Kita semua kan ingin naik kelas darikelas UMKM lokal ke kelas dunia jadi peningkatan kualitas produk dan manajemen kita harusdilakukan, Indonesia Mall memberikan berbagai fasilitas supaya kita bisa naik kelas,”tambahnya.

Indonesia Mall memang menyediakan berbagai macam aktivitas pelatihan,pengembangan danpendampingan bagi UMKM binaannya secara gratis. Program ini memulai aktivitasnya padabulan Oktober tahun 2018 yang diisi dan pesertanya telah mencapai lebih dari 150 UMKM.

Akses permodalan pun disediakan Bank BRI kepada UMKM binaan dengan lebih mudah supayatidak terbentur modal ketika mendapat pesanan dalam jumlah besar.

Bahkan, Bank BRI pun membuka peluang beasiswa bagi UMKM binaannya yang memilikikesempatan unjuk gigi di pameran di Negara lain. Sebelumnya, Bank BRI telahmemberangkatkan dua UMKM binannya, Kilisuci Batik dan UniAde ke China-ASEAN Expo(CAEXPO) di Nanning International Convention and Exhibition Centre.

“Kemarin saya baru pulang dari Nanning China buat ikutan event CAEXPO yang disponsoriIndonesia Mall juga. Di sana saya tidak hanya pameran produk, tapi juga melakukan pertemuanberupa business matching, regional meeting dan berbagai aktivitas yang disediakanpenyelenggara di sana.

"Ada juga pembeli siap bekerjasama dan sekarang masih dalam prosesjadi belum bisa disebutkan angka pastinya, tapi karena secara kuantitas kalau dengan eksportirdalam skala besar jadi nilai transaksinya nanti akan menyentuh angka miliaran rupiah” jelas Inin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya