Keputusan Brexit Ditunda, Harga Emas Naik Tipis

Harga emas untuk perdagangan Rabu terpantau naik tipis 0,32 persen

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Okt 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada hari Rabu karena beberapa investor mencari perlindungan di logam mulia setelah anggota parlemen Inggris menekan tombol jeda pada Brexit. Sementara harapan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral memberikan dukungan lebih lanjut.

Dikutip dari laman CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,32 persen pada USD 1,492.42 per ounce. Emas berjangka AS naik 0,55 persen menjadi USD 1,495.7 per ounce.

"Ketidakpastian di sekitar Brexit dan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pertumbuhan global masih membuat investor fokus pada emas," kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

Para pemimpin UE pada hari Rabu mempertimbangkan apakah akan memberikan Inggris perpanjangan Brexit selama tiga bulan, dan Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan bahwa jika mereka melakukannya dia akan mengadakan pemilihan pada hari Natal.

Namun, masih ada banyak rintangan yang tersisa, dan kemampuan Johnson untuk memenuhi janji "lakukan atau tidak" untuk mengeluarkan Inggris dari Uni Eropa pada 31 Oktober diragukan, setelah parlemen menolak jadwal tiga hari untuk memberlakukan persetujuannya. Hal ini tentu memperngaruhi harga emas.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perang Dagang AS-China

Perang Dagang AS vs China
Perang Dagang AS vs China

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan pada hari Selasa bahwa Beijing dan Washington telah mencapai beberapa kemajuan dalam pembicaraan perdagangan.

Konflik perdagangan yang berkepanjangan antara negara-negara telah mengguncang pasar keuangan dan membangkitkan kekhawatiran resesi global.

Investor saat ini menunggu pertemuan akhir bulan Federal Reserve A.S., di mana diharapkan akan menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

Federal Fund Futures menyiratkan bahwa pedagang melihat peluang 91 persen untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin oleh bank sentral.

"Permintaan akan didukung karena Fed akan memberikan lebih banyak penurunan suku bunga dan Bank Sentral Eropa akan tetap akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Sementara peningkatan stimulus dari bank sentral yang lebih besar membuat harga emas berpotensi naik dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya