Investasi Sektor Energi Senilai Rp 800 Triliun Bakal Masuk ke Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat sejumlah investor siap masuk ke Indonesia dan menanamkan modalnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 19:15 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat sejumlah investor siap masuk ke Indonesia dan menanamkan modalnya. Salah satu sektor yang diperhatikan yakni energi.

Asisten Deputi Sumber Daya Mineral, Energi, dan Nonkonvensional Kemenko Maritim dan Investasi Amalyos mengatakan, Pemerintah akan terus berupaya memfasilitasi agar investasi tersebut dapat terealisasi.

"Saat ini kami sedang memfasilitasi beberapa calon investor yang memang akan kami dorong dalam sektor energi," kata dia, dalam Pertamina Energy Forum, Jakarta, Selasa (26/11).

 

Terkait nilai investasi, lanjut dia, berdasarkan perhitungan Kemenko Maritim dan Investasi, nilai investasi dari proyek-proyek tersebut mencapai USD 63,6 miliar.

"Saat ini sudah tercatat di kami sekitar kurang lebih USD 63,6 miliar atau sekitar Rp 800 triliun," ujar dia.

Dia mengatakan proyek investasi tersebut sudah masuk dalam pipeline dan akan difokuskan realisasinya selama 5 tahun ke depan.

"Seperti yang disampaikan Bapak Menko (Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan) sampai 2024 dan sekarang ini Investasi sudah masuk dalam pipeline nantinya ini akan kita fasilitasi," tandasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Bahas Kerja Sama Sektor Energi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Presiden Jokowi  menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman di sela-sela KTT G20 Osaka, Sabtu (29/6/2019).  (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman di sela-sela KTT G20 Osaka, Sabtu (29/6/2019). (Foto: Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman, di sela-sela hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Osaka, Jepang. 

Pertemuan tersebut membahas rencana pembentukan Dewan Konsultasi Tingkat Tinggi yang diusulkan pihak Kerajaan Saudi. Hal itu sebagai tindak lanjut dari keseriusan Indonesia kala Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membahasnya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan OKI di Jeddah, 29 Mei 2019.

"Saya berharap pembentukan dewan tersebut dapat diresmikan bersamaan dengan kunjungan Yang Mulia ke Indonesia yang sempat tertunda," ujar Presiden Jokowi di di INTEX, Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas kerja sama antara Pertamina dengan Aramco. Terkait hal ini, menteri luar negeri kedua negara telah membahasnya di Jeddah dan bersepakat untuk mendorong pertemuan tingkat menteri kedua negara.

Kemudian, sebagai tindak lanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah melakukan pertemuan dengan Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih di sela-sela Pertemuan Menteri Energi G20, 16 Juni 2019 lalu di Jepang.

Diharapkan, pembahasan kerja sama tersebut sudah dapat selesai pada Oktober, sehingga kerja sama dapat segera dilakukan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya