Sektor Saham Energi hingga Bank Bikin Wall Street Tergelincir

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah dipicu saham bank dan energi.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jun 2019, 05:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2019, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah dipicu saham bank dan energi. Hal itu didorong ada harapan bank sentral AS pangkas suku bunga dan pergerakan harga minyak.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 43,68 poin atau 0,17 persen ke posisi 26.004,83.

Indeks saham S&P 500 susut 5,88 poin atau 0,20 persen ke posisi 2.879,84 dan indeks saham Nasdaq tergelincir 29,85 poin atau 0,38 persen ke posisi 7.792,72.

Sektor saham utilitas mencatatkan kenaikan 1,3 persen, dan mencatatkan performa sektor paling baik pada perdagangan waktu setempat. Hal ini seiring harapan penurunan suku bunga.

Sektor saham energi melemah 1,4 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar di antara 11 sektor saham S&P. Hal ini didorong kekhawatiran permintaan sehingga memicu harga minyak AS turun empat persen.

Di sisi lain dari data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, harga konsumen naik 0,1 persen pada Mei 2019.

Angka ini sejalan dengan prediksi ekonom yang disurvei Reuters. Inflasi akan cenderung moderat. Sentimen ini mendorong harapan bank sentral AS akan turunkan suku bunga. Sektor saham bank pun turun 1,4 persen.

Namun, harapan bank sentral AS akan hadapi perlambatan ekonomi global seiring meningkatnya perang dagang AS dengan China telah mendorong reli di wall street pada Juni. Sepanjang Juni, indeks saham S&P 500 sudah naik 4,6 persen.

Bank sentral AS akan gelar rapat pada 18-19 Juni 2019. Pasar telah mengantisipasi peluang penurunan suku bunga pada akhir 2019. Berdasarkan survei paling cepat peluang pelonggaran suku bunga pada Juli.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Khawatir Perang Dagang

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Adapun investor kurangi bobot portofolio investasi saham setelah reli terjadi baru-baru dan bersiap untuk pertemuan bank sentral AS.

"Orang tidak ingin terlalu jauh dari posisinya hingga pekan depan," ujar Direktur Wedbush Securities, Michael James, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/6/2019).

Selain itu, kekhawatiran terhadap perang dagang masih bebani wall street. Apalagi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak tertarik untuk maju kecuali Pemerintah China menyetujui empat atau lima poin utama dalam negosiasi perdagangan.

Saham semikonduktor yang mendapatkan pemasukan cukup besar dari China melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. 

Volume Perdagangan Saham

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Indeks Philadelphia Semiconductor turun 2,3 persen. Saham Micron Technology Inc, Applied Materials Inc dan Lam Research Corp masing-masing turun lebih dari lima persen.

Saham Facebook susut 1,7 persen setelah Wall Street Journal melaporkan penemuan email yang mungkin hubungkan CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan praktik privasi yang berpotensi bermasalah.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 5,98 miliar saham. Angka ini di atas rata-rata selama 20 harian sekitar 6,88 miliar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya