Antisipasi Virus Corona, Mentan Tunda Impor Produk Pertanian dari China

Produk pertanian asal China yang terlanjur masuk ke Indonesia akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 17:31 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 17:31 WIB
Takut Virus Corona, Warga Hong Kong Antre Masker Gratis
Warga menerima masker wajah gratis dalam sebuah toko di Tsuen Wan, Hong Kong, Selasa (28/1/2020). Hong Kong terkonfirmasi memiliki delapan kasus infeksi virus corona. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus Corona, Kementerian Pertanian melakukan tiga tahapan mekanisme karantina barang impor. Pada tahap pertama dilakukan penundaan impor terhadap komoditas pertanian.

"Delay ini tidak berarti menutup," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis, (30/1).

Barang yang sudah datang lalu dilakukan isolasi. Tahap ini dilakukan dengan cara jemput bola. Barang yang terlanjur masuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

"Yang ketiga baru sampai di pintu kita," ujarnya.

Untuk sementara waktu, Yasin menyebut tidak membuka keran impor barang dari China. Meski begitu Syahrul enggan menyebutkan Indonesia menutup keran impor dari China. Sebab hal itu kurang elok untuk diplomasi perdagangan Indonesia.

"Bahasa itu tidak terlalu bagus untuk diplomasi perdagangan kita," singkatnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dampak Virus Corona, Penjualan Buah Impor Asal China Anjlok

Jeruk Mandarin
Jeruk Mandarin

 Virus Corona yang terus merebak hingga ke sejumlah negara, membuat penghasilan pedagang buah impor asal Tiongkok menurun drastis. Pasalnya, para pedagang khawatir produk buah impor yang akan dijual terinfeksi virus mematikan tersebut.

Misalnya saja pedagang buah impor yang berjualan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang terpaksa mengurangi stok buah karena was-was serangan virus Corona. Begitu pula dengan peminat buah-buahan impor yang semakin berkurang tiap harinya. Hal ini tentunya berimbas pada menurunnya omzet penjualan para pedagang.

"Iya (penghasilan) menurun karena sudah banyak berkurang pembeli. Ya gitu takut (buah) terjangkit virus Corona, karena dari Cina itu," kata Endang, salah satu penjual buah impor asal Tiongkok, Rabu (29/1/2020).

Endang mengaku dagangannya mengalami penurunan omzet kurang lebih 30 persen dari sebelumnya.

"Sekitar 30 persen lah menurunnya. Sudah pada sepi pembeli, stok juga udah dikurangi," ujarnya.

Karena stok buah impor yang sudah semakin berkurang, beberapa pedagang eceran terpaksa menaikkan harga buah.

"Harganya naik, sudah 2 hari ini, karena stoknya kan berkurang. Tapi ya gak terlalu jauh bedanya," jelas Endang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya