Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri Seminar Penguatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) BUMN 2020. Dalam kesempatan tersebut, dia minta maaf karena hadir terlambat akibat harus menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
"Mohon maaf harusnya jadwal pagi, tapi karena Presiden gila kerja jadi Saya ratas dulu. Saya baru 4 bulan pembantu beliau sudah ada lebih dari 30 ratas," ujar Erick di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2).
Erick Thohir mengatakan, rapat yang digelar oleh Presiden Jokowi bukan rapat sembarangan. Tetapi lebih kepada memantau realisasi seluruh program yang telah dicanangkan di awal tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Ini bukan hanya rapat-rapatan, tetapi bagaimana memastikan agenda pemerintah berjalan dengan benar bukan menjadi wacana. Tadi ratas percepatan investasi dan mengenai persaingan industri di baja," jelasnya.
Dia menambahkan, mayoritas ratas berhubungan dengan sektor BUMN sehingga harus dihadiri. "Kebetulan mayoritas ratas saya harus datang. Kita sebagai pemimpin harus teladan," jelasnya.
Untuk sektor pendidikan sendiri, Erick Thohir ingin BUMN mengalokasikan 30 persen dana CSR untuk pendidikan. Dengan demikian, Indonesia lebih cepat memiliki Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing.
"Saya bukan tipe orang yang hanya membuat wacana tetapi sesuatu yang konkrit. Saya akan adakan perubahan salah satunya dana CSR di BUMN 30 persen untuk pendidikan. Karena tidak lain, salah satu kekurangan bangsa kita suka tidak suka bagaiamana pendidikan digenerasi yang akan datang jadi prioritas," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Erick Thohir, Dapat Pesanan 2 Juta Masker dari Pemilik Inter Milan
Virus Corona menghantui dunia. Meski China kena dampaknya lebih dulu, tak menutup kemungkinan negara lain akan ikut jatuh sakit jika virus ini tak segera ditangani.
Karena banyak orang mulai was-was, permintaan terhadap masker pun meningkat. Menteri BUMN Erick Thohir bercerita, karena virus corona sudah mewabah, dirinya sampai dihubungi pihak Suning Group untuk pemesanan masker sampai 2 juta buah.
"Mohon maaf ini, karena Menterinya (BUMN) orang bisnis, jadi ada bisnisnya sedikit, opportunity. Hari ini saya ditelepon Suning mau beli hampir 2 juta masker. Saya bingung mau kemana," ujar Erick saat pemaparan di IHC Medical Forum, Jakarta (10/02/2020).
Sebagai informasi, Suning Group adalah pemilik sekaligus pembeli saham Inter Milan dari Erick Thohir sebelum dirinya menjabat menjadi Menteri.
Menurut Erick, sah-sah saja melihat peluang bisnis seperti penjualan masker di saat genting seperti ini. Bukan untuk mencari untung, tapi sebagai bentuk pertahanan hidup. Asalkan, hal tersebut tidak disyukuri dan dijadikan fokus.
"Bukannya mensyukuri ya, tapi kita juga harus bertahan hidup. Di samping itu kita juga tetap pikirkan masker untuk kita sendiri, jadi kalau amit-amit ada apa-apa, kita punya persediaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Erick menghimbau agar seluruh pihak mampu bekerjasama untuk meningkatkan pelayanan perlindungan mengantisipasi virus coronayang semakin menyebar.
"Tolong sosialisasi, tapi bukan nakut-nakutin, ya. Kita ini harus siap. Bagaimana kesiapan alat pelindung, lalu apakah perlu dikembangkan khusus pulau untuk penyakit menular, kita harus punya plan A, B, C," kata Erick mengakhiri.
Advertisement