Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) pun meluncurkan Pertashop. Pertashop sendiri merupakan lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, gas elpiji, dan juga pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.
Direktur Pemasaran Retail Masud Hamid menjelaskan, tujuan diluncurkannya Pertashop salah satunya mewujudkan program One Village One Outlet demi memenuhi kebutuhan energi di masyarakat.
“Ada dua produk utama yang hari ini sangat atau menjadi kebutuhan wajib bagi masyarakat, yaitu BBM dan elpiji, yang mana dua-duanya dikelola Pertamina. Oleh karena itu, kita ingin mewujudkan program One Village One Outlet, satu desa satu outlet Pertamina,” ujar Masud usai acara Kick Off Petrashop PT Pertamina di Nusa Dua, Bali, Kamis (27/2/2020).
Advertisement
Masud menjelaskan, ada tiga jenis Pertashop yang dikeluarkan oleh Pertamina. Di mana, tujuan utamanya adalah agar desa menggunakan anggaran BUMDes nya untuk bisa membuat Pertashop.
Lantas, bagaimanakah langkah-langkah pengajuan pembuatan Pertashop? Berikut langkah-langkahnya:
1. Pengajuan
Dalam pengajuan ke Pertamina ini harus disertakan alamat lokasi, data koordinat, dan dokumen badan usaha atau badan hukum.
2. Verifikasi
Pada tahap ini akan dilajukan survei lapangan dan studi kelayakan.
3. Administrasi
Pada tahap ini, akan dilakukan pengajuan dana ke Pemerintah Daerah atau Pemda serta akuisisi lahan.
4. Rancang Bangun
Di sini, desain yang sudah diajukan untuk pembuatan Pertashop sudah disetujui dan kemudian pembangunan dimulai.
5. Finalisasi
Pengesahan kontrak selama 10 sampai 20 tahun siap dilakukan.
6. Operasi
Akhirnya, Pertashop siap dijalankan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jenis Pertashop
Ada 3 jenis Pertashop yang dikeluarkan oleh Pertamina, yaitu Gold, Platinum, dan Diamond. Ketiganya berbeda dari segi luas lahan dan besaran modal. Berikut rinciannya:
1. Gold
Sesuai untuk desa atau kecamatan yang berjarak lebih dari 5 kilometer dari SPBU.Kebutuhan lahan 144 meter persegi. Rekomendasi omzet 400 liter perhari. Tangki penyimpanannya 3 kiloliter (portabel).
2. Platinum
Sesuai untuk kecamatan yang belum terdapat SPBU atau sesuai hasil survei. Kebutuhan lahannya 200 meter persegi dengan lebar muka minimal 20 meter. Rekomendasi omzetnya 1.000 liter perhari. Tangki penyimpanannya 10 kiloliter (pendam).
3. Diamond
Sesuai untuk kecamatan yang belum terdapat SPBU atau sesuai hasil survei. Kebutuhan lahannya 500 meter persegi dengan lebar muka minimal 20 meter. Rekomendasi omzetnya 1.000 liter perhari. Tangki penyimpanannya 10 kiloliter (pendam).
Advertisement
Skema Investasi
Ada dua skema investasi, yang pertama adalah dari desa sendiri dan kedua dari Pertamina. Besarannya dari ketiga jenisnya berbeda-beda.
Namun ketiganya menjual produk retail milik Pertamina, yaitu Pertamax, Elpiji 12 kg, Bright Gas, dan Pelumas.
Skema I Investasi Mitra Desa
1. Gold
Produk ritel yang dijual hanya produk milik Pertamina saja. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 300 juta. Dengan margin Rp 850 perliter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 3 sampai Rp 7,5 juta.
2. Platinum
Selain menjual produk ritel milik Pertamina, bisa disertakan produk UMKM dan outlet pulsa. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 500 juta. Harga jual BBM sama dengan SPBU. Dengan margin Rp 600 perliter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 4,75 sampai Rp 12,5 juta.
3. Diamond
Selain menjual produk ritel milik Pertamina, produk UMKM, dan outlet pulsa, bisa disertakan consumer goods juga cafe atau tempat ngopi. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 700 juta. Dengan margin Rp 350 per liter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 14 juta sampai Rp 28 juta.
Skema II Investasi Pertamina
1. Gold
Produk ritel yang dijual hanya produk milik Pertamina saja. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 100 juta. Dengan margin Rp 650 perliter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 2,5 juta sampai Rp 5,3 juta.
2. Platinum
Selain menjual produk ritel milik Pertamina, bisa disertakan produk UMKM dan outlet pulsa. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 145 juta. Harga jual BBM sama dengan SPBU. Dengan margin Rp 40p perliter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 4 juta sampai Rp 8,5 juta.
3. Diamond
Selain menjual produk ritel milik Pertamina, produk UMKM, dan outlet pulsa, bisa disertakan consumer goods juga cafe atau tempat ngopi. Investasi dana untuk lahan dan perizinan Rp 165 juta. Dengan margin Rp 250 per liter, keuntungan bersih per bulan kira-kira Rp 10,7 juta sampai Rp 19 juta.