Menko Luhut Jamin Bahan Pokok Masyarakat Terpenuhi Selama Pandemi Corona

Keamanan stok logistik merupakan prioritas utama bagi pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 15:10 WIB
20160517- Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan-Jakarta- Herman Zakharia
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara khusus di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (17/5) Luhut berbagi cerita tentang masalah komunis, Poso dan pemilihan Ketua Partai Golkar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa sejumlah stok logistik masih aman hingga kedepannya. Untuk itu masyarakat diminta tetap tenang dalam menyikapi pandemi virus Covid-19 di wilayah Indonesia.

"Jadi, kalau beras atau sembako saya kira tidak ada masalah," kata Luhut melalui siaran Video Conference pada Rabu (25/3).

Pasalnya keamanan stok logistik merupakan prioritas utama bagi pemerintah, saat wabah Covid-19 melanda berbagai daerah. Apalagi Menko Luhut berujar bahwa di sejumlah wilayah Indonesia, pada bulan April akan memasuki musim panen padi.

"Tentu stok beras akan bertambah," imbuhnya

Dalam siaran video conference ini, Menko Luhut juga mengatakan bahwa pasokan listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih aman terkendali dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik. Karena beruntung Indonesia masih dianugrahi Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) yang memadai ditengah ancaman wabah covid-19.

"Kemarin sudah ketemu menteri ESDM (Arifin Tasrif), masih aman," pungkas Luhut.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Diawasi Satgas Pangan

Satgas Pangan Batasi Pembelian Bahan Kebutuhan Pokok
Pembeli berbelanja dekat kertas pemberitahuan pembatasan pembelian di supermarket Kawasan Cirendeu, Tangsel, Rabu (18/3/2020). Satgas Pangan meminta pedagang membatasi penjualan bahan pokok yakni beras, gula, minyak goreng dan mi instan untuk menjaga stabilitas harga. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang menyampaikan, surat pengawasan ketersediaan bahan pokok itu dikirimkan ke sejumlah pihak terkait.

Seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas), (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) APPSI, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), dan Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas).

"Tadi malam kita keluarkan itu (surat) agar juga tidak ada yang memanfaatkan situasi," tutur Daniel saat dikonfirmasi, Selasa (17/3).

Menurut Daniel, beberapa komoditas dibatasi pembeliannya untuk pribadi. Seperti beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal 2 kilogram, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.

"Ya itu kan teori ekonomi. Makin meningkat (permintaan), makin mahal harganya. Oleh karena itu rakyat makanya tidak usah panik, biasa saja. Tidak usah borong-borong. Biasa saja, kan pangan tersedia," jelas dia.

Daniel menyatakan akan tegas menindak pihak yang melakukan pelanggaran pidana, seperti menimbun demi menaikkan keuntungan. Namun sejauh ini belum ditemukan kasus terkait permainan harga bahan pokok.

"Tidak ada, kalau ada kita tindak," Daniel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya