Liputan6.com, Jakarta - Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) merilis kembali jumlah pengaduan dari Koperasi serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) yang terdampak virus corona.
Dalam keterangan tertulis yang dikutip Liputan6.com, Selasa (31/3/2020), terdapat 1.332 Koperasi dan UMKM yang terdampak Corona selama periode 17 – 29 Maret 2020.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan presentase keseluruhan, rata-rata Koperasi dan UMKM tersebut melaporkan bahwa dampak virus Corona ini menyebabkan menurunnya penjualan. Terdapat 917 Koperasi dan UMKM atau setara dengan 69 persen yang menyatakan turun penjualannya.
Dengan klasifikasi wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Dan Kalimantan Selatan.
Keluhan lainnya yang dilaporkan adalah sulitnya bahan baku, sejumlah 67 Koperasi dan UMKM atau setara dengan 5 persen yang mengalami kendala. Wilayahnya yakni Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa tengah.
Terganggu Distribusi hingga Permodalan
Selain itu, terkait distribusi baik penyaluran bahan baku, penjualan, dan lainnya, yang menyebabkan terhambatnya aktivitas distribusi KUMKM. Sebanyak 119 Koperasi dan UMKM atau setara dengan 9 persen yang mengeluhkan terkait hal ini.
Wilayahnya, yakni Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Utara dan Banten.
Dari sisi permodalan juga ada yang terganggu akibat virus corona ini, yakni sejumlah 179 Koperasi dan UMKM atau setara dengan 13 persen, menyatakan bahwa mereka sulit mendapatkan permodalan usaha.
Wilayah yang terdampak, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Jambi, Jawa Barat, Yogyakarta,Bali, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta.
Terakhir, mengenai aktivitas produksi terhambat, sejumlah 50 Koperasi dan UMKM atau setara dengan 4 persen menyatakan produksinya menurun bahkan terpaksa tidak melanjutkan produksi.
Wilayah nya Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bengkulu, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta.
Advertisement