Rupiah Melemah ke 16.457 per Dolar AS Dibayangi Pasien Positif Corona Bertambah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Apr 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 11:30 WIB
Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pergerakan rupiah masih dibayangi jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/4/2020), rupiah dibuka di angka 16.325 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 16.310 per dolar AS. Hingga pukul 11.00 WIB, rupiah bergerak terus melemah hingga ke level 16.457 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 16.325 per dolar AS hingga 16.457 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 18,12 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 16.413 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 16.367 per dolar AS.

"Harga aset berisiko masih mendapatkan tekanan dari peningkatan penyebaran virus Corona di dunia," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/4/2020).

 

Saham AS Melemah

Nilai Tukar Rupiah
Aktivitas penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar Rupiah pada Kamis (19/3) sore ini bergerak melemah menjadi 15.912 per dolar Amerika Serikat, menyentuh level terlemah sejak krisis 1998. (merdeka.com/Imam Buhori)

Indeks saham AS ditutup melemah semalam karena kenaikan signifikan 14 persen jumlah kasus positif COVID-19 di New York dalam satu hari. Indeks saham Asia juga bergerak melemah pagi ini.

"Ini akan memberikan sentimen negatif ke rupiah hari ini," ujar Ariston.

Kendati demikian, ada sentimen positif dari domestik yaitu pengumuman Presiden Joko Widodo mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan stimulus bagi masyarakat lapisan bawah untuk mengurangi dampak negatif penurunan ekonomi akibat COVID-19.

"Ini harusnya bisa sedikit memberikan sentimen positif ke pasar keuangan," kata Ariston.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya