Harga Emas Naik di Tengah Harapan Lockdown Segera Berakhir

Pandemi Corona telah menimbulkan kekacauan di pasar global yang menghambat kehidupan dan aktivitas ekonomi di seluruh dunia.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Apr 2020, 07:29 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 07:29 WIB
Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Liputan6.com, Jakarta Harga emas  melandai usai menguat 1,3 persen dipicu angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) yang tercatat turun, serta munculnya sedikit harapan jika lockdown imbas virus corona akan berakhir. Meski demikian, kekhawatiran resesi global membuat emas masih menarik buat investor.

Melansir laman Nasdaq, Jumat (17/4/2020), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.724,12 per ounce. Harga emas bertahan mendekati level tertinggi lebih dari tujuh tahun pada awal pekan ini. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi USD 1.751,60.

"Adanya keinginan tentang bagaimana pemerintah akan membuka kembali ekonomi, baik ekuitas dan emas tampaknya fokus bergerak hingga melewati puncak pandemi. Jadi bila dilihat perspektif bahwa ada harapan cerah di depan tetapi juga ada beberapa kemunduran," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Namun, dia menilai emas masih menjadi cerita utama yang mendapatkan dukungan, saat melihat langkah bank sentral dan stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pemerintah di seluruh dunia.

Data menunjukkan, 5,2 juta orang Amerika mencari tunjangan pengangguran pekan lalu, turun dari 6,6 juta yang sedikit direvisi pada minggu sebelumnya. Meski bila secara total, pengajuan klaim selama sebulan terakhir di atas 20 juta merupakan angka mencengangkan.

 

Logam Lainnya

Pasar Saham Global Bergejolak, Harga Emas Ikut Turun
Aksi jual terjadi dan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi China membuat harga emas turun 0,5 persen menjadi US$ 1.153,60 per ounce.

Presiden AS Donald Trump berencana untuk mengumumkan pedoman baru untuk membuka kembali perekonomian negaranya usai lockdown selama sebulan.

Meskipun ada kekhawatiran dari para ahli kesehatan, gubernur dan pemimpin bisnis jika perekonomian dibuka memunculkan kasus pandemi baru jika tanpa pengujian lebih banyak dan protokol yang berlaku.

Pandemi Corona telah menimbulkan kekacauan di pasar global yang menghambat kehidupan dan aktivitas ekonomi di seluruh dunia, menginfeksi lebih dari 2 juta dan menewaskan 136.667.

"Ketidakpastian kesehatan, keuangan dan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dan dampaknya kemungkinan akan terus mendukung reli emas hingga tahun 2021," James Steel, Kepala Analis Logam mulia di HSBC mengatakan dalam sebuah catatan.

Sementara itu, harga paladium turun 0,3 persen menjadi USD 2.172,41 per ounce, dan platinum naik 0,1 persen menjadi USD 780,10. Sementara harga perak turun 0,5 menjadi USD 15,39 per ons.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya