Sri Mulyani Sebut Ekspor Indonesia Mulai Bangkit

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan kinerja ekspor-impor yang cukup baik pad Juni 2020.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Jul 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 17:00 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan kinerja ekspor-impor yang cukup baik. Hal ini tercermin dari neraca perdagangan bulan Juni yang surplus hingga USD 1,26 miliar. Sehingga menopang surplus di semester I sebesar USD 5,58 miliar.

“Ekspor kita tumbuh 15 persen untuk month to month (mtm). Jadi baik ekspor dan impor untuk mtm, artinya pada bulan Juni ini membaik,” ujar Menkeu dalam Konferensi Pers : Lapsem I 2020 & APBN KITA Juli 2020, Senin (20/7/2020).

Adapun neraca perdagangan surplus USD 1,26 miliar, didorong oleh kinerja positif ekspor nonmigas ke negara trading partner. Dengan ekspor terbesarnya ke China, dan membuka peluang tumbuhnya ekonomi dari sisi ekspor.

Sri Mulyani juga memaparkan adanya titik balik kenaikan impor mulai Juni 2020. Diantaranya, impor bahan baku dan penolong sebesar yang menunjukkan kontraksi lebih dangkal pada -10,25 persen dari -41,39 persen pada Mei.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Impor

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Impor barang konsumsi juga menunjukan pertumbuhan positif mencapai 24,721 persen dari bulan Mei yang terkontraksi -41,23 persen.

Sementara impor barang modal juga menunjukkan kenaikan mencapai 2,7 persen dari Mei yakni -47,10 persen.

“Ini menggambarkan bahwa kegiatan ekonomi sudah mulai menunjukan adanya aktivitas yang cukup positif,” pungkas Menkeu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya