Nilai Impor Indonesia Naik 2,65 Persen Mencapai USD 10,74 Miliar

Peningkatan impor non-migas terjadi pada sejumlah komoditas, paling tinggi untuk besi dan baja mencapai USD 89,2 juta.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Sep 2020, 14:20 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2020, 14:20 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Total nilai impor Indonesia pada Agustus 2020 mencapai USD 10,74 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikan 2,65 persen dibandingkan Juli 2020 sebesar USD 10,46 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan impor migas sebesar 0,88 persen. Sementara impor non-migas mengalami kenaikan sebesar 3,01 persen.

“Total impor USD 10,74 miliar, kalau kita bandingkan dengan bulan yang lalu berarti total impor pada bulan Agustus ini mengalami peningkatan 2,65 persen. Impor migas kita turun tetapi nonmigas kita mengalami kenaikan 3,01 persen,” sebut Kepala BPS Suhariyanto dalam video konferensi, Selasa (15/8/2020).

Peningkatan impor non-migas terjadi pada sejumlah komoditas, paling tinggi untuk besi dan baja mencapai USD 89,2 juta. Kemudian logam mulia, perhiasan atau permata, ampas atau sisa industri makanan, serealia, plastik dan barang dari plastik.

Sementara penurunan impor non-migas terbesar terjadi pada Kapal, perahu, dan struktur terapung mencapai USD 60,8 juta. Menyusul setelahnya ada gula dan kembang gula, barang dari besi dan baja, mesin dan peralatan mekanis, dan sayuran.

Beberapa negara asal impor terbesar yakni Tiongkok yang naik hingga USD 138,7 juta, Hong Kong USD 69,6 juta, Ukraina USD 66,6 juta , Kanada USD 58,2, dan Prancis yang juga naik sebesar USD 43 juta.

Sedangkan penurunan impor paling banyak terjadi dari Korea selatan hingga USD 131,8 juta. Menyusul setelahnya, dari Jepang turun USD 99,4 juta, Singapura USD 91,5 juta, Australia USD 17,3 juta, dan dari Polandia turun USD 16,6 juta.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ekspor Indonesia Turun 4,6 Persen di Agustus 2020, Terbesar Sektor Migas

Kinerja Kerja Ekspor dan Impor Menurun
Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2019 menurun. Total ekspor Indonesia mencapai US$ 14,28 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor pada bulan Agustus 2020 sebesar USD 13,07 miliar. Ctatan ini turun 4,62 persen dibanding Juli sebesar USD 13,70 miliar.

“Kalau kita bandingkan posisi ini dengan posisi pada bulan Juli 2020 berarti nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan 4,62 persen,” sebut Kepala BPS Suhariyanto dalam video konferensi, Selasa (15/8/2020).

 

Adapun komoditas migas mengalami penurunan 9,94 persen month to month (mtm). Sementara untuk nonmigas yang mengalami penurunan 4,35 persen mtm.

“Yang membuat ekspor nonmigas nya turun karena beberapa komoditas diantaranya adalah logam mulia perhiasan dan permata, kemudian lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar dan mineral besi dan baja dan juga alas kaki,” beber dia.

Sementara jika berdasarkan year on year (yoy), total nilai ekspor pada Agustus 2020 ini mengalami penurunan 8,36 persen dibandingkan Agustus 2019 sebesar USD 14,26 miliar.

“Total nilai ekspor bulan Agustus tahun 2020 sebesar USD 13,07 miliar ini kalau kita bandingkan dengan posisi bulan Agustus tahun 2019 itu berarti ada penurunan sebesar 8,36 persen,” papar Kecuk. A

Adapun penurunan ekspor untuk migas sebesar 27,45 persen yoy. Sedangkan untuk nonmigas turun 7,16 persen yoy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya