Perkuat Bisnis, Askrindo Sasar Asuransi Kredit Fintech

PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo melakukan perjanjian kerjasama dengan Perusahaan Financial Technology (Fintech).

oleh Athika Rahma diperbarui 18 Sep 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 20:15 WIB
PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo
PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo (dok: Askrindo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo melakukan perjanjian kerjasama dengan Perusahaan Financial Technology (Fintech) yakni Jembatan Emas.

Perjanjian kerjasama ini telah dilakukan oleh Kepala Divisi Pemasaran Digital Askrindo, Ardian Brahmana dan Direktur Utama Jembatan Emas, Robert Rompas beberapa waktu lalu di Jakarta.

Askrindo sebagai anggota holding perasuransian dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG), melihat bahwa kebutuhan masyarakat akan platform digital sangatlah besar dikarenakan trend industri 4.0 yang mengarah pada digitalisasi bisnis.

Begitupun dengan kehadiran platform peminjaman maupun pendanaan digital atau biasa disebut financial technology (fintech) yang saat ini tengah merebak. Potensi pasar pada fintech ini sangat besar, karena menjadi salah satu alternatif pendanaan selain perbankan.

Ardian Brahmana mengatakan besarnya potensi pasar fintech tersebut, disasar Askrindo dalam bentuk kerjasama dengan Jembatan Emas untuk produk Asuransi Kredit fintech peer-to-peer lending (P2P Lending).

P2P Lending merupakan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dana melalui platform digital, sehingga dapat menjembatani yang layak dan menyediakan pinjaman.

“Kemudahan akan platform pinjam meminjam dana secara digital ini memiliki risiko yang besar, sehingga perusahaan Asuransi masuk untuk memberikan perlindungan dalam risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan fintech,” ujar Ardian kepada wartawan, Jumat (18/9/2020).

Pada kesempatan yang sama, Robert Rompas menambahkan bahwa, kerjasama dengan Askrindo, diharapkan akan memberikan rasa aman bagi para lender dalam menyalurkan pendanaan melalui fintech.

“Kami berharap nantinya akan ada lebih banyak orang yang ikut berpartisipasi dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan literasi masyarakat Indonesia dalam berwirausaha, serta menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat", tutup Robert.

Askrindo Telah Jamin KUR Rp 60,4 Triliun hingga Agustus 2020

askrindo-130502c.jpg
Askrindo

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) telah memberikan penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 60,4 triliun. Penjaminan tersebut untuk periode Januari sampai dengan Agustus 2020.

Sedangkan total penjaminan KUR sejak pertama kali atau pada 2007 hingga Agustus 2020 mencapai Rp 396 triliun.

"Sampai Agustus 2020 baru Rp 60,4 triliun. Mudah-mudahan terus tumbuh itu volume penjaminan (KUR-nya)," kata Direktur Utama Askrindo Dedi Sunardi dalam webinar di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Dia mengatakan, rata-rata pertumbuhan volume penjaminan KUR sendiri sudah mencapai sebesar 94 persen sejak 2019 lalu. Di mana sejak 2007 penjaminan baru mencapai Rp 27 miliar, dan meningkat tajam pada 2019 menjadi Rp 78,9 triliun.

Di samping itu, Askrindo juga mencatat outstanding penjaminan KUR hingga Agustus 2020 sudah mencapai Rp 109,6 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan total outstanding penjaminan di 2019 yang hanya sebesar Rp 96,2 triliun.

Sementara, rata-rata volume outstanding pertumbuhan penjaminan oleh Askrindo dari 2007 sampai dengan 2019 telah mencapai 89 persen.

"Ini luar biasa artinya masyarakat sudah menerima kesempatan untuk memperoleh kredit dari perbankan dan perbankan tentunya sangat dibantu juga karena ada Askrindo yang menjamin," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya