Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) terus kebut penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Mata Manado. Proyek yang dibangun di atas tanah seluas 1.200 meter persegi ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara, bertujuan untuk memperluas fasilitas kesehatan utama di kawasan tersebut.
Executive Vice President Divisi Gedung Hutama Karya Purnomo mengatakan, Hutama Karya selaku kontraktor dalam proyek ini berkomitmen untuk memberikan deliverable yang maksimal agar proyek dapat selesai tepat waktu.
Advertisement
Baca Juga
"Hingga saat ini tahap pengerjaan Rumah Sakit Mata Manado per September 2020 sudah mencapai 57,63 persen, diperkirakan akan selesai pada 27 Desember 2020," kata Purnomo, Rabu (30/9/2020).
Advertisement
Dia memaparkan, beberapa fasilitas atau layanan yang akan pasien dapatkan setelah adanya pembangunan proyek meliputi ruang inap, poliklinik, mushola, ruang bermain anak, dan taman yang terdapat di lantai 2. Fasilitas pendukung lainnya seperti, IGD, laboratorium, farmasi, apotik, laundry, dan pemulasaran jenazah.
Lebih lanjut, ia menyatakan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan proyek masih terus berjalan tentunya dengan menerapkan protokol Covid-19 dengan ketat guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Antara lain seperti mewajibkan seluruh pekerja untuk mencuci tangan dan mengenakan masker serta menjaga jarak, melakukan pengecekan suhu tubuh, dan pemberian vitamin secara rutin.
"Selain itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan berkala di seluruh area proyek, barak maupun mess pekerja setiap Senin dan Kamis. Kami juga mengoptimalkan pengunaan teknologi digital dalam pemantauan progress proyek dari jauh yang dapat dimonitoring dan diketahui secara real time oleh manajemen. Sehingga tak ada alasan proyek tak dapat berjalan atau dilanjutkan," tuturnya.
Dalam pembangunan rumah sakit ini, Hutama Karya terlibat sebagai kontraktor yang bertindak penuh dalam penyelesaian proyek gedung 7 lapis tersebut. Gedung ini terbagi atas basement pada lapis 1 dan 2 , lantai 1 hingga 4 pada lapis 3-6, dan roof pada lapis ketujuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penerapan Teknologi
Project Manager Pembangunan Rumah Sakit Mata Manado, Puji Nur Utomo, menyampaikan proyek tersebut menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM) sebagai salah satu standar implementasinya.
Diharapkan dengan penerapan teknologi ini bangunan dapat beroperasi sesuai rencana awal dan dapat memberikan keamanan serta kenyamanan saat digunakan.
"Penggunaan metode BIM dalam proyek ini dapat mensimulasikan semua pekerjaan dan membantu memberikan informasi tentang ketidaksesuaian antara struktur, arsitektur, lanskap, dan MEEP sehingga meminimalkan kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan dalam kegiatan pembangunan. Dengan cara ini, hasil akhir konstruksi dapat berjalan sesuai rencana," terangnya.
Advertisement