Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) Khoiri Soetomo, mengatakan bahwa selama pandemi covid-19, pendapatan industri penyeberangan turun. Penurunan tersebut lantaran load factor penumpang juga anjlok drastis karena industri pariwisata sepi pengunjung.
“Dalam kondisi pendapatan yang turun drastis ini kita harus bertahan, ini mau tidak mau efisiensi biaya dengan penggunaan teknologi sangat penting,” kata Khoiri dalam MarkPlus Industry Roundtable: Transportation Perspective, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga
Oleh karena itu, untuk bisa bertahan di masa pandemi covid-19 yang entah kapan berakhir, pihaknya menerapkan 6 strategi dari sisi bisnis agar tetap berjalan. Pertama, penggunaan teknologi informasi dan teknologi yang mengarah kepada efisiensi operasi di indutri penyeberangan.
Advertisement
“Teknologi transportasi mulai dari penggunaan mesin yang memang lebih efisien bahan bakarnya kemudian juga penggunaan-penggunaan alat lain yang dimungkinkan, karena dalam kondisi pendapatan yang turun drastis dan kita harus bertahan, ini mau tidak mau efisiensi biaya dengan penggunaan teknologi sangat penting,” jelasnya.
Kedua, meningkatkan pasar logistik di tengah menurunnya pasar penumpang penyeberangan. Sehingga pasar logistik ini yang kebetulan juga di pasar perdagangan online sangat marak, pihaknya akan memfokuskan pada pemberian fasilitasi jadwal yang tepat.
Lintasan Baru
Ketiga, menggali potensi pasar di lintasan baru guna merespon kebutuhan pasar lebih cepat dan efisien. Karena ada beberapa daerah yang terdampak pandemi mungkin tidak sedahsyat di sekitar pulau Jawa, misalnya di Indonesia Timur yang relatif tidak terlalu besar.
“Maka dunia usaha khususnya di industri penyebrangan melihat potensi-potensi pasar ini untuk lebih bisa kita kembangkan,”ujarnya.
Keempat, membuka peran swasta untuk terlibat dalam kegiatan subsidi lintas keperintisan. Kelima, kolaborasi terhadap supply dan demand tiap lintasan, dan strategi keenam yakni kolaborasi dan konsolidasi antar anggota Gapasdap untuk memperkuat ketajaman bisnis.
“Kolaborasi ini kita sama-sama menjaga sumber daya jangan sampai punah. Kemudian juga kolaborasi dan konsolidasi ini juga penting kita lakukan, Saya pikir ini juga dilakukan di industri transportasi yang lain, baik di udara maupun di angkutan darat,” pungkasnya.
Advertisement