Oktober 2020 Catatkan Inflasi Usai Deflasi 3 Bulan Berturut-turut

BPS melaporkan selama Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2020, 11:26 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 11:26 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan selama Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Dengan angka ini, maka tingkat inflasi tahun kalender dari Januari ke September 2020 tercatat sebesar 0,95 persen dan inflasi tahun ke tahun 1,44 persen.

"Harga berbagai komoditas pada bulan Oktober tahun 2020 ini secara umum menunjukkan adanya kenaikan berdasarkan hasil pemantauan BTS di 90 kota inflasi pada bulan Oktober tahun 2020 ini terjadi inflasi sebesar 0,07 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).

Suhariyanto mengatakan dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK), 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,04 persen.

"Sementara inflasi terendah terjadi di Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masig-masing sebesar 0,01 persen," kataya.

Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Manokwari. Di mana deflasinya adalah minus 1,81 persen dan deflasi terendah terjadi di Surabaya yaitu minus 0,02 persen.

"Apa yang menyebabkan deflasi tertinggi di Manokwari, penyebabnya adalh turunnya tarif angkutan udara yang memberikan andil sebesar minus 0,80 persen," katanya.

Dia menambahkan, sesudah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi pada Juli, Agustus, dan September, pada bulan Oktober ini mengalami inflasi tipis yaitu sebesar 0,07 persen. Bisa dilihat bahwa inflasi umumnya adalah 1,44 persen sedikit meningkat dibandingkan posisi bulan September yang sebesar 1,42 persen.

"Dengan catatan kalau dibandingkan posisi bulan Oktober tahun 2019 inflasi pada bulan Oktober tahun 2020 yang sebesar 1,44 persen ini tergolong sangat rendah karena pada bulan Oktober tahun 2019 inflasi sebesar 3,13 persen," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Pangan Naik, Inflasi Oktober 2020 Diprediksi 0,08 Persen

FOTO: Kenaikan Sejumlah Bahan Pokok Picu Laju Inflasi
Pembeli memilih telur saat berbelanja di sebuah pasar di Jakarta, Rabu (1/4/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, salah satunya karena adanya kenaikan harga sejumlah makanan, minuman, dan tembakau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei Indeks Harga Konsumen (IHK) pekan keempat Oktober 2020 mencatat potensi kenaikan inflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month to month/mtm). Ini terjadi lantaran kenaikan harga di komoditas pangan.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyampaikan, penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai merah sebesar 0,09 persen (mtm)

"Bawang merah sebesar 0,03 persen (mtm), minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," jelasnya, Jumat (23/10/2020).

Sementara itu, ia menambahkan, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen (mtm), serta beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

"Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender sebesar 0,97 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (year on year/yoy)," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya