Liputan6.com, Jakarta Pasca secara resmi dicanangkannya program Agro Solution oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman di Jember, Kemarin (5/10), Perseroan langsung tancap gas menghadirkan program tersebut di sejumlah daerah di Indonesia.
Salah satunya, pada hari ini (6/10), Pupuk Indonesia bersama anak usahanya PT Pupuk Kaltim mengimplementasikan program Agro Solution untuk komoditas jagung di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga
Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nugroho Christijanto mengatakan, seperti halnya di Jember dan daerah lainnya, program Agro Solution di Dompu juga melibatkan multi stakeholder, baik dari BUMN, Pemerintah Pusat/Daerah maupun swasta. Masing-masing stakeholder memegang peranan penting dalam siklus langkah Agro Solution, antara lain Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Pemprov NTB, Bank BNI, BUMDes Bersama (BUMDesma) Karawisama, pihak swasta selaku off taker, dan Asuransi Jasindo.
Advertisement
"Sebagai Pilot Project, program ini akan diikuti oleh 163 petani dengan total luasan sebesar 222 hektar. Semoga hasil penanaman Agro Solution di Dompu hari ini akan meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi petani," kata Nugroho usai melaksanakan simbolis Penanaman Perdana Bibit Jagung Agro Solution di Dompu, NTB, seperti ditulis, sabtu (7/11/2020).
Hadir pula dalam acara ini, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Wakil Bupati Dompu Arifudin, SEVP Pupuk Kaltim Meizar Effendi, serta jajaran Muspida Kabupaten Dompu.
Dalam acara ini, dilakukan pula penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) Pupuk Indonesia berupa bantuan pupuk NPK Pelangi sebanyak 1 ton kepada petani Agro Solution di Dompu.
Lebih lanjut, dengan meningkatnya produktifitas, Nugroho berharap program ini dapat mensejahterakan petani dan meningkatkan daya beli petani. "Bila daya beli sudah baik, maka petani akan mempunyai kemampuan membeli pupuk non subsidi, yang pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi dan mengurangi beban subsidi Pemerintah," jelas dia.
Dikatakan Nugroho, dari sejumlah pilot project Agro Solution yang telah dilakukan selalu menunjukan hasil yang memuaskan, baik itu dari segi produktivitas maupun keuntungan yang diperoleh petani. Ia mencontohkan, dalam panen Agro Solution yang dilakukan di Jember, terdapat peningkatan hasil panen padi dari semula rata-rata 6 ton menjadi 9,7 ton per hektar.
"Kami optimis peningkatan produktifitas tersebut juga akan terjadi pada pertanian jagung di Dompu. Sehingga dapat meningkatkan keuntungan petani di Dompu," kata dia.
Terlebih, komoditas Jagung merupakan komoditas unggulan Kabupaten Dompu. Luasan panen Jagung di Dompu pun tercatat terus mengalami perkembangan. Bahkan hasilnya telah diekspor hingga ke Filipina.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apresiasi Menteri Desa
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi hadirnya program Agro Solution ini. Menurutnya, ini sejalan dengan upayanya mendorong Kepala Daerah agar dapat mengasuransikan para petani.
"Berterimakasih dengan program ini. Apalagi telah terbukti bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling tangguh hari ini. Ini adalah salah satu bagian penting untuk membangun kekuatan kita di sektor pertanian. Berharap ke depan kemandirian pangan bisa diwujudkan," kata dia.
Mendes Abdul Halim memiliki fokus besar pada peranan BUMDes dalam siklus Agro Solution Pupuk Indonesia Grup ini. Sebab, dengan keterlibatan BUMDes dalam program ini, maka perekonomian desa pun akan turut terdongkrak.
"Yang kita dorong adalah BUMDes Bersama karena akan memperkuat keberadaan ekonomi desa. Bisa juga gabungan BUMDes dari beberapa desa. Peranannya sekaligus mengelola keuangan untuk petani sehingga keuangan petani bisa ditangani," ujarnya.
Advertisement