Merger Bank BUMN Syariah Perkuat Posisi Indonesia di Industri Halal Dunia

Merger 3 bank BUMN Syariah digadang-gadang bisa menjadi katalis perkembangan industri syariah di Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Nov 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2020, 15:20 WIB
BRI dan BRI Syariah Akselerasi Implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah
Dokumentasi: Bank BRI

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menggabungkan atau merger tiga bank Syariah, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri pada 2021. Saat ini proses penggabungan tersebut dalam tahap Penandatanganan Conditional Merger Agreement.

Merger 3 bank BUMN Syariah tersebut digadang-gadang bisa menjadi katalis perkembangan industri syariah di Indonesia, dan bisa menguatkan posisi Indonesia di Industri halal global.

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, rencana merger 3 bank BUMN syariah itu bisa menjadi rencana yang luar biasa untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

“Pemerintah harus konsisten terhadap rencana seperti itu, ketika digabung harus terjadi merger yang luar biasa. Kalau saya lihat kondisi ketiganya dalam kondisi sehat semua,” kata Tauhid kepada liputan6.com, Jumat (13/11/2020).

Artinya jika 3 bank BUMN syariah itu digabung, maka kapitalisasi aset, modal, dan juga saham bisa semakin bagus sehingga menghasilkan jaringan yang tambah banyak dan sistem yang terintegrasi antara satu sama lain.

Selain itu, masyarakat juga akan dimudahkan untuk menggunakan layanan bank-bank Syariah lebih jauh lagi, dengan begitu bisa memperkuat bank pemerintah selain bank konvensional lainnya.

Namun memang, meskipun merger 3 bank BUMN Syariah ini bisa menguatkan posisi Indonesia di industri halal global, tetapi posisi Indonesia masih kalah dibanding negara Timur Tengah meskipun penduduk Indonesia mayoritas muslim.

“Kalau melihat data kita masih kalah dengan negara luar. Masih negara Timur Tengah yang masih dominan. Lantaran potensi bank syariah Indonesia masih rendah sekitar 5 persen dari keseluruhan dibanding bank konvensional,” ujarnya.

Bukan berarti bank Syariah Indonesia tidak bisa tumbuh dengan baik, bahkan dilihat dari roadmap keuangan Syariah untuk naik ke level global membutuhkan waktu yang lama. Walaupun rencana merger 3 bank Syariah ini bisa disebut langkah awal untuk menuju industri halal global.

“Saya kira kalau secara global ada dampak positifnya artinya bahwa terdapat kekuatan karena di merger nilai aset modal akan jauh lebih bagus, kalau menurut saya akan ada peningkatan tapi kalau di level global membutuhkan waktu yang panjang,”pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lewat Merger Bank Syariah BUMN, Jokowi Ingin Bangkitkan Raksasa Tertidur

20160714- Bank Syariah Siap Jadi Bank Persepsi-Jakarta- Angga Yuniar
Petugas menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Kamis (14/7). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan hanya bank syariah besar yang dilibatkan dalam pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus membidik pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air. Tujuannya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat atau hub ekonomi syariah dunia.

Menurut Jokowi, industri keuangan syariah di Indonesia merupakan raksasa yang sedang tertidur. Oleh karenanya, ia ingin membangunkan raksasa tersebut, salah satunya dengan menggabungkan (merger) 3 bank syariah BUMN.

"Pemerintah memiliki concern besar untuk membangkitkan raksasa ini. Salah satunya dengan membangun bank merger bank syariah BUMN atau bank syariah terbesar di Indonesia," kata Jokowi saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Jokowi memaparkan, seluruh aset bank syariah milik negara tersebut akan dilebur menjadi satu untuk melahirkan bank syariah raksasa. Adapun ketiga bank tersenut yakni Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah.

"Total 3 aset bank syariah BUMN sampai semester pertama 2020 adalah Rp 214 triliun. Sebuah angka yang sangat besar," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap, gabungan bank syariah anak usaha 3 bank BUMN ini dapat beroperasi secepatnya.

Ma'ruf memproyeksikan, merger dari Bank BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah dan Bank BNI Syariah ini dapat mulai beroperasi pada Februari 2021.

"Bank syariah baru ini diharapkan nantinya dapat beroperasi penuh pada Februari 2021," ucap Maruf Amin pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Penggabungan bank syariah BUMN ini dinilainya penting untuk memaksimalkan potensi keuangan syariah di Tanah Air saat ini. Selain itu, Maruf pun berharap unit gabungan ini nantinya dapat cepat bersaing di pasar perbankan dunia.

"Dengan bergabungnya ketiga bank syariah tersebut, maka bank syariah yang baru diharapkan dapat bersaing secara kompetitif di tingkat global," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya