Pelaku Usaha Diminta Tetap Bertahan di Tengah Pandemi meski Untung Kecil

Tanda-tanda berakhirnya penyebaran virus corona (Covid-19) pun masih belum terlihat meski vaksin virus ini telah ditemukan di beberapa negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 19:00 WIB
Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Kota Batu Belum Siap New Normal
Pedagang dan pengunjung di Pasar Besar Kota Malang ikut rapid test untuk menekan potensi penyebaran Corona Covid-19 di Kota Malang (Humas Pemkot)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 Covid-19 masih berlanjut. Tanda-tanda berakhirnya penyebaran virus corona pun masih belum terlihat meski vaksin virus ini telah ditemukan di beberapa negara.

Sektor perekonomian telah terpuruk sejak lama. Meski di tengah berbagai ketidakpastian dunia usaha sudah kembali bergerak. Tidak sedikit muncul bisnis baru mencoba peruntungan di masa serba sulit.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menyarankan para pengusaha baru ini agar tetap gigih dalam menjalankan usaha. Meskipun keuntungan yang didapat dari bisnis yang dijalankan masih sedikit.

"Kalau memang dirasa bisnisnya sudah ada hasil tapi labanya kecil itu ditelateni dulu saha daripada harus mengganti usaha lagi yang untungnya lebih besar," kata Andy kepada merdeka.com, Jakarta, Minggu (6/12/2020).

Alih-alih mencari keuntungan yang lebih besar dengan mengganti usaha lain, Andy mengatakan sebaiknya tetap mempertahankan yang ada. Sebab bisnis yang baru tidak lantas bisa langsung menjadi besar. Lain cerita bila bisnis yang dijalani tidak mendatangkan untung atau malah terus merugi.

"Namanya usaha kan tidak langsung jadi besar, kecuali bisnisnya sudah tidak jalan," kata dia.

Andy mengatakan ketekunan dalam menjalani bisnis akan berbuah manis di kemudian hari. Ketekunan yang dijalani sekarang bisa melatih pelaku usaha agar tetap konsisten dengan bisnis yang ditekuni.

"Paling tidak ketika konsisten ini akan dinilai orang lain. Minimal ini bisa jadi branding produk yang dijalankan," kata Andy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mampu Menyesuaikan

Protokol Kesehatan Penerapan New Normal di Pusat Perbelanjaan
Seorang wanita mencari belanjaan di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Senin (1/6/2020). Kementerian Perdagangan akan membuka kembali aktivitas perdagangan seperti pasar rakyat, toko swalayan, pusat perbelanjaan serta tempat hiburan di masa New Normal. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Meski begitu, pemilihan bisnis yang dijalankan juga harus menyesuaikan dengan kondisi pasar. Di masa pandemi seperti sekarang ini beberapa produk makanan, minuman dan sanitasi menjadi yang paling dicari.

Produk barang-barang tersebut bahkan tumbuh dan memiliki perputaran ekonomi yang baik. Beberapa industri besar juga mulai beralih untuk mengeluarkan produk yang banyak dicari tersebut demi memanfaatkan peluang yang ada.

"Jadi harus tepat juga dalam pemilihan bisnis yang digeluti. Cari produk yang memang permintaanya lagi tinggi," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya