Baru 19 Persen UMKM yang Dapat Pembiayaan Perbankan

UMKM yang mendapatkan pembiayaan perbankan hanya sekitar 19,4 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 15 Des 2020, 11:40 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 11:40 WIB
BRI membantu para pelaku UMKM
BRI memberikan bantuan ke UMKM dalam bentuk KUR.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan upaya literasi keuangan terhadap Fintech bagi UMKM sangat diperlukan untuk menambah akses pembiayaan untuk UMKM.

“UMKM yang baru mendapatkan pembiayaan perbankan baru hanya sekitar 19,4 persen jadi sangat rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya literasi pembiayaan UMKM,” kata Hanung dalam webinar Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021, Selasa (15/12/2020).

Menurut dia, pemerintah belum memberikan pendampingan karena kurangnya literasi keuangan terhadap fintech lending, maka diperlukan kemitraan offtaker, atau aggregator untuk membangun literasi tersebut.

Selanjutnya, seperti yang diketahui bersama pandemi covid-19 telah berdampak luas terhadap perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Berdasarkan data dari BPS ekonomi Indonesia di kuartal III tahun 2020 kontraksi minus 3,4 persen. Bahkan ancaman Resesi tidak dapat terhindarkan di Indonesia.

Namun demikian dengan asumsi resiko yang mempengaruhi outlook ke depan dapat dikendalikan, seperti menurunnya eskalasi covid-19, ketersediaan vaksin dan menurunnya geopolitik internasional dan cukup efektifnya stimulus yang diberikan pemerintah.

“Maka pemerintah optimis target pertumbuhan kembali ke 5 persen  pada tahun 2024 akan tercapai,” jelasnya.

Di sisi lain Kementerian Koperasi dan UKM, sudah mendeteksi UMKM yang terdampak covid-19 dari sisi yaitu supply dan demand, namun tidak sedikit juga UMKM dapat bertahan bahkan tumbuh ditengah pandemi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inovasi

Ilustrasi UMKM. Dok: Tokopedia
Ilustrasi UMKM. Dok: Tokopedia

Siapakah mereka? mereka yang bertahan adalah orang yang melakukan inovasi dengan beradaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen dan masuk ekosistem digital. Menurut survei dari world bank menunjukkan 42 persen dari UMKM Indonesia menggunakan sosial media atau digital platform dalam merespon pandemic covid-19.

“Survei Mckinsey Juni 2020 menunjukkan kenaikan penjualan e-commerce sebesar 26 persen dan terdapat 3,1 juta transaksi per hari Selama pandemi covid-19,” ujarnya.

Tidak hanya itu, ternyata UMKM mampu melakukan adaptasi dengan merubah kategori produk, sebanyak 40 persen dari UMKM telah merubah kategori produksi menjadi home care, makanan dan Kesehatan, bahkan dalam market ini pelaku UMKM telah menjual lebih dari 1 kategori.

Maka itulah adaptasi dari UMKM terhadap pandemi, perkembangan-perkembangan yang diharapkan peningkatan semua unsur dalam finansial teknologi menunjukkan peningkatan literasi keuangan.

“Tingkat literasi keuangan digital Indonesia saat ini baru mencapai 35,5 persen tapi progresnya cukup baik. Finansial teknologi sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM dalam memudahkan UMKM khusus yang tidak memiliki persyaratan cukup untuk mengakses pembiayaan perbankan dalam mengakses pembiayaan modal kerja,” pungkasnya.   

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya