Realisasi Dana PEN Capai Rp 481,6 Triliun per 14 Desember 2020

BLT Dana Desa sebagai salah satu sumber kontribusi utama dalam meningkatkan realisasi PEN di penghujung 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2020, 14:55 WIB
Diterbitkan 16 Des 2020, 14:55 WIB
Budi Gunadi Sadikin
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pihaknya melakukan realokasi dalam anggaran PEN saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (25/11/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) sekaligus Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin mencatat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 69,3 persen per 14 Desember lalu. Presentase itu setara Rp481,6 triliun dari total pagu sebesar Rp695,2 triliun.

"Perlu saya sampaikan disini bapak/ibu bahwa realisasi program PEN sampai 14 Desember 2020 sudah mencapai 481,6 triliun. Atau sekitar 69,3 persen dari total anggaran sebesar 695,2 triliun," ujar dia dalam konferensi pers virtual via Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12).

Budi menyebut, BLT Dana Desa sebagai salah satu sumber kontribusi utama dalam meningkatkan realisasi PEN di penghujung tahun ini. Mengingat bantuan bersifat tunai itu telah mengcover sekitar 7,9 juta kepala keluarga miskin yang tersebar di wilayah pedesaan.

"Salah satu sumber kontribusi yang besar (serapan PEN) datang dari Kementerian Desa dengan program BLT Dana Desa nya, yang sudah cukup tinggi pencapaiannya dan mengcover sekitar 7,9 juta keluarga," jelas dia.

Budi menambahkan, peningkatan realisasi PEN juga berkat kontribusi empat program lainnya yang total sudah menyalurkan Rp387,24 triliun per 14 Desember lalu. Rinciannya, program perlindungan sosial sebesar Rp217,16 triliun, program untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp106,25 triliun, sektoral kementerian/lembaga dan daerah sebesar Rp55,6 triliun, dan program pembiayaan korporasi Rp8,15 triliun.

Oleh karena itu, dia berharap di kuartal IV tahun ini realisasi PEN akan terus melonjak guna mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. "Mudah-mudahan kami bisa lebih cepat lagi menyalurkan sisanya, sehingga dapat sedekat mungkin dengan target di awal realisasinnya," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kucuran PEN Naik, Sri Mulyani Ingin Ekonomi Kuartal IV Segera Bangkit

Pemerintah dan DPR Bahas Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja gabungan bersama BPJS dan DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Rapat membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan, data peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan peran pemda dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pemerintah memastikan terus berupaya memitigasi dampak buruk pandemi Covid-19 terhadap ekonomi nasional. Salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total pagu Rp 695,2 triliun.

Ini diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. "Melihat dampak Covid-19 terhadap ekonomi maupun keuangan negara, pemerintah terus mengantisipasi dengan memitigasi atau mengurangi mengurangi risiko terburuk akibat Covid-19 yang tertuang dalam PEN yang mempunyai total Rp 695 triliun," ujar dia, Jumat (11/12).

Dia mencatat, per 2 Desember realisasi PEN telah mencapai Rp 440 triliun. Nilai itu setara 63,3 persen dari total pagu Rp 695,2 triliun.

"Pada tanggal 2 Desember ini sudah dilaksanakan (PEN) sebesar 63,3 persen. Atau Rp 440 triliun dari pagu sudah dilaksanakan," terangnya.

Adapun, anggaran PEN 2020 berfokus pada enam bidang yang meliputi kesehatan Rp 97,26 triliun, perlindungan sosial Rp 234,33 triliun, sektoral K/L dan Pemda Rp 65,97 triliun.

Kemudian UMKM Rp 114,81 triliun, pembiayaan korporasi Rp 62,22 triliun, dan insentif usaha Rp 120,6 triliun.

Sri Mulyani berharap laju perekonomian kuartal IV-2020 dapat tumbuh lebih baik atau mendekati nol persen agar menjadi basis pemulihan ekonomi pada 2021. Menyusul kian meningkatnya serapan PEN di penghujung akhir tahun ini.

"Kontraksinya sekarang di sekitar 3 persen dan kita berharap di kuartal IV akan semakin mendekati nol persen. Sehingga 2021 kita perekonomiannya masuk di zona positif atau rebound cukup kuat dengan PEN," dia menandaskan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona
Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya