Respons Gubernur BI Soal Pembentukan Bank Syariah Indonesia

BI sudah menerbitkan berbagai kebijakan untuk pengembangan pasar uang syariah melalui SILVA dan berbagai instrumen di pasar keuangan syariah.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2020, 17:31 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 17:30 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta 3 Bank Syariah BUMN, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah resmi merger dan berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Penggabungan perusahaan ini diharapkan mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyambut baik merger yang dilakukan 3 bank syariah milik negara tersebut.

"Tentu Bank Indonesia menyambut gembira merger bank syariah karena sebagaimana diketahui BI Sangat mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Perry di Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Dia menuturkan, pilar pengembangan keuangan syariah ini akan memperbesar kapasitas kemampuan dari perbankan syariah di Indonesia.

Penggabungan bank ini sebagai komitmen pemerintah untuk perkuat perbankan syariah. Sehingga mempunyai daya saing dan kemampuan pengembangan keuangan syariah.

"Kami menyambut baik inisiatif yang sangat positif dan sejalan dengan master plan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang telah digariskan dalam KNKES," kata dia.

Selain itu, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam konteks pengembangan ekonomi syariah.

Pembentukan halal value chain menjadi sangat penting agar permintaan keuangan syariah termasuk perbankan syariah semakin besar.

Dalam konteks ini bank sentral akan mendukung dan melakukan langkah penting untuk memperluas dan mengembangkan halal value chain di Indonesia.

Berdasarkan penerbitan global indeks terakhir Indonesia masuk dalam 10 besar terbaik ekonomi dan keuangan syariah, makanan, fashion dan lainnya.

"Dan ini upaya bersama dari KNEKS suplai pembiayaan syariah dan termasuk merger dari bank syariah dan kedua dari halal value chain," kata dia.

Bank Indonesia telah melakukan berbagai penguatan kebijakan moneter makroprudensial syariah. Pihaknya juga mengeluarkan berbagai inisiatif baru dan kebijakan baru dalam kembangkan dan perluas pasar uang syariah.

BI sudah menerbitkan berbagai kebijakan untuk pengembangan pasar uang syariah melalui SILVA dan berbagai instrumen di pasar keuangan syariah.

BI juga akan terus melakukan komunikasi dan kampanye ekonomi keuangan syariah. Salah satunya dengan menyelenggarakan 3 kali festival ekonomi syariah tingkat wilayah. Menyelenggarakan ISEF sebagai kegiatan standar nasional dan internasional yang telah diakui dan semakin berkontribusi untuk memperbesar pengembangan ekonomi keuangan syariah.

"Upaya ini yang akan perkuat daya saing dari Bank semakin besar, daya saing dari ekonomi halal value chain dari pengembangan pasar uang syariah dan kampanye halal lifestyle termasuk dari FESYAR dan ISEF," dia menandaskan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini

Bank Syariah Indonesia Resmi Aktif Mulai 1 Februari 2021

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

bank syariah BUMN resmi bergabung dan berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Bank syariah ini mulai aktif bergabung pada 1 Februari 2021.

Ketiga bank syariah tersebut yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

"Tanggal efektif merger yang kami rencanakan pada tanggal 1 Februari 2021, secara paralel dibarengi dengan rencana integrasi, operasional dan layanan," kata Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari dalam Konferensi Pers Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara, Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Ngatari mengatakan saat masih ada beberapa tahapan krusial yang harus dilewati untuk mewujudkan Bank Syariah Indonesia. Termasuk memperoleh persetujuan dari regulator terkait seluruh proses yang akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.

"Bersama ini kami sampaikan beberapa dokumen hari ini akan kami kirim ke OJK," kata Ngatari.

Hingga proses tersebut selesai, Ngatari menegaskan semua operasional dari masing-masing bank dan cabang tetap berjalan normal dan optimal.

Para nasabah masih bisa melakukan transaksi perbankannya di kantor cabang, ATM, atau melalui digital platform masing-masing.

"Kembali saya sampaikan, hingga proses tersebut selesai, semua operasional dari masing-masing bank dan cabang itu tetap berjalan normal dan optimal," kata dia.

Proses integrasi tiga bank plat merah ini dilakukan secara bertahap. Kata Ngatari prosesnya, memprioritaskan layanan kepada seluruh nasabah, karyawan, mitra kerja dan para pemangku kepentingan.

Selama proses ini berlangsung, dia memastikan aktivitas perbankan tetap bisa berjalan seperti biasa. Keamanan dana dan data dipastikan tetap terjaga sesuai regulasi yang berlaku. "Keamanan dana dan data akan tetap terjaga sesuai dengan regulasi yang berlaku," jelas dia.

Pencapaian yang dilakukan hingga saat ini telah menghasilkan nama dan logo baru sebagai identitas bank hasil merger.

Struktur dan identitas baru ini, kata Ngatari menjadi semangat para pihak untuk menuntaskan merger dan integrasi sebaik mungkin. Sehingga akan segera dapat beroperasi dan melayani untuk kebutuhan nasabah dan masyarakat.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya