25 Persen Produksi Otomotif Nasional untuk Kendaraan Listrik di 2025

Kepala BKPM menargetkan 25 persen produksi otomotif nasional tahun 2025 untuk kendaraan listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2020, 14:01 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 14:00 WIB
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memastikan laju perjalanan kendaraan mobil listrik aman bahan bakar. (Foto: Dok Istimewa)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) memastikan laju perjalanan kendaraan mobil listrik aman bahan bakar. (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menargetkan 25 persen produksi otomotif nasional tahun 2025 untuk kendaraan listrik. Hal sejalan dengan upaya bersama negara-negara dalam menurunkan panas bumi.

"Peta jalan kendaraan listrik pada tahun 2025, 25 persen produk otomotif ini untuk kendaraan listrik," kata Bahlil dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Bos BKPM ini mengatakan investasi hijau yang masuk ke Indonesia sangat besar. Alasannya karena industri yang dibangun untuk pengadaan kendaraan listrik dilakukan dari hulu sampai hilir.

Potensi sumber daya alam yang dimiliki yang dikawinkan dengan investor dengan pasar dan teknologi tinggi akan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri ini. Sebagaimana diketahui, Indonesia bekerja sama dengan LG Energy Solution Ltd untuk membuat pabrik baterai bagi kendaraan listrik.

"Saya pikir LG pemain besar di berbagai negara. Mereka punya pasar dan teknologi. Dan kita punya cadangan yang luar biasa," tutur Bahlil.

"Makanya kalau ini dipadukan bisa jadi pemain terbesar di dunia," kata Bahlil.

Dampak lanjutan lainnya akan menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap angkatan kerja nasional. Negara pun akan mendapatkan pajak dari bisnis yang dijalankan ini.

Bahlil menyebut, ground breaking kerjasama ini akan bisa mulai berjalan pada semester ganjil tahun depan. Pada tahap ini akan dibangun pabrik kendaraan listrik yang bakal dibuat oleh Hyundai.

"Insyaallah tidak lama, kemungkinan groundbreaking ini semester 1 tahun 2021," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kepala BKPM: Indonesia Bakal Jadi Pemain Inti Industri Kendaraan Listrik Dunia

Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik.

“Dimana baterai memegang peranan kunci, bisa mencapai 40 persen dari total biaya untuk membuat sebuah kendaraan listrik,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam Keterangan Pers Kepala BKPM Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution, Rabu (30/12/2020).

Oleh karena itu pihaknya menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020.

Ia menjelaskan MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi.

Menurutnya pada masa pandemi covid-19 yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia. Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD 9,8 miliar.

Di mana MoU itu berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda.

“Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut,” ungkapnya.

Adapun Bahlil menegaskan, investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi. Pada pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya.

Demikian Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). MIND ID akan berkolaborasi dengan LG.

“Menteri BUMN Erick Thohir memastikan investasi ini berjalan dari sisi produksi dan juga memiliki pasar di dalam dan luar negeri,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya