Harga Emas Tergelincir Dolar AS yang Perkasa

Di sisi teknis, harga emas tidak lagi berada di wilayah 'overbought'

oleh Tira Santia diperbarui 08 Jan 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun

Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir terbebani Dolar AS yang menguat serta imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi. Meski demikian, kerugian harga emas sedikit tertutupi prediksi jika kucuran stimulus fiskal akan lebih besar di bawah pemerintahan yang dipimpin Demokrat.

Melansir laman CNBC, Jumat (8/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.913,87 per ounce. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 1.913,60.

Harga emas tergelincir sebanyak 2,5 persen usai mencapai level tertinggi sejak 9 November. Itu karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun melonjak di atas 1 persen untuk pertama kalinya sejak Maret.

"Imbal hasil treasury yang lebih tinggi menarik beberapa "uang pelarian dari pasar emas," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.  Meski sayangnya, penguatan Dolar AS membebani emas.

Indeks dolar rebound dari level terendah multi-tahun, membuat bullion kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Kemenangan Demokrat dalam putaran kedua Senat AS memicu ekspektasi inflasi karena investor menaikkan taruhan akan stimulus fiskal yang lebih banyak. Sementara Kongres AS telah mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

"Kemenangan ganda Demokrat di Georgia meningkatkan ekspektasi dukungan stimulus yang lebih besar dan belanja infrastruktur yang lebih tinggi," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper, menambahkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi yang dihasilkan akan mendukung momentum kenaikan emas.

 

Saksikan Video Ini

Harga Logam Lainnya

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Di sisi teknis, emas tidak lagi berada di wilayah 'overbought' dan USD 1.965 per ounce adalah level resistensi utama, kata Suki, dengan dukungan jangka pendek di posisi sekitar USD 1.894.

Logam non-imbal hasil dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang kemungkinan dipicu oleh langkah-langkah stimulus yang meluas.

"Akan ada lebih banyak sisi negatif untuk dolar, dan itu juga akan menjadi bullish untuk logam," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Adapun harga perak turun 1 persen menjadi USD 27,02 per ounce. Platinum naik 0,8 persen menjadi USD 1.110,33, dan paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.408,69.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya