Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Berjalan Tertib, Ini Rahasianya

Ini penyebab tertibnya pelaksanaan proses vaksinasi di pasar Tanah Abang pada Rabu pagi (17/2).

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2021, 16:10 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 16:10 WIB
Vaksinasi COVID-19 Tahap Kedua Dimulai
Pedagang menjalani penapisan kesehatan saat vaksinasi COVID-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Total sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 yang terdiri dari 21 juta lebih lansia, dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Plt Kepala Badan PPSDM Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, buka suara ungkap penyebab tertibnya pelaksanaan proses vaksinasi di pasar Tanah Abang pada Rabu pagi (17/2). Menurutnya, ini tak lepas dari skema memberlakukan screening di awal sebelum vaksinasi.

"Salah satu yang mempercepat dan tidak terjadi penumpukan vaksinasi ketika kita melakukan proses screening di awal, seperti benar kita lakukan di Surabaya, Manado, dan tadi di pedagang pasar (Tanah Abang). Ternyata memang tertib," ujar dia dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama, Vaksinasi Menyasar Pedagang Pasar, Rabu (17/2).

Dia mengungkapkan, pihaknya memang sengaja memberlakukan proses screening jauh sebelum proses vaksinasi dimulai. Sehingga setiap orang yang hadir dipastikan dalam kondisi siap untuk disuntik vaksin Covid-19.

"Jadi, yang sebelum datang ke tempat vaksinasi itu mereka saat screening itu juga sudah dibekali dengan kupon dan dia tahu kapan datang termasuk jam nya," ucapnya.

Selain itu, proses screening di awal juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya calon penerima vaksin berstatus komorbid. Walhasil, durasi proses vaksinasi bisa menjadi lebih efisien.

"Jadi yang komorbid itu, misalnya masih ada hipertensi di atas 180/110 yang dulunya 140/90 sekarang kita naikkan, dan kalau memang ada kita suruh minum obat dulu. Sehingga saat kontrol (sehat) sudah bisa di vaksin," terangnya.

Oleh karena itu, dia memastikan Presiden Jokowi turut merasa senang atas ketertiban pelaksanaan vaksinasi perdana di Pasar Tanah Abang pada pagi tadi.

"Pak Presiden juga senang melihat pelaksanaan ini manajemennya sangat baik sekali. Kenapa? karena teratur gitu," girangnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tahap Awal, Vaksinasi Covid-19 Sasar 115 Pasar di Jabodetabek

FOTO: Jepang Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan menjadi contoh penerapan vaksinasi di provinsi lain. Pemerintah pun secara bertahap akan memberikan vaksin kepada para pedagang di seluruh pasar di Jabodetabek.

"Sesudah melihat ini, kita nanti akan masuk ke semua pasar di Jakarta secara bertahap, dan saat ini ada sekitar 115 pasar di Jabodetabek. Ini akan menjadi model untuk provinsi-provinsi lain," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Rabu (17/2/2021).

Untuk proses vaksinasi di Tanah Abang akan dilakukan selama 5 hari. Berdasarkan data yang diterima, sudah ada 9.700 pedagang Pasar Tanah Abang yang mendaftar untuk menerima vaksin.

"Kita akan buka selama lima hari, dan kita terbuka kalau ada pedagang beroperasi di sini, maka silahkan mendaftar. Dari data awal ada 55 ribu, tapi kita juga tidak tahu berapa banyak yang sebenarnya ada," jelas Budi.

Penyuntikan vaksin pada hari ini dilaksanakan di dua titik. Pertama di lantai 8 blok A Pasar Tanah Abang untuk para pedagang. Lokasi kedua di lantai 12 blok A untuk para pegawai PD Pasar Jaya.

Target vaksinasi pada hari ini sekitar 1.500 peserta.

Proses vaksinasi pada hari ini terdiri dari empat alur, yaitu pendaftaran ulang, screening, vaksinasi, dan observasi. Peserta vaksin tidak boleh langsung pulang, karena harus ada observasi agar petugas kesehatan bisa tahu apa yang mereka rasakan setelah divaksin.


Ini Alasan Pemerintah Sasar Lansia pada Vaksinasi Covid-19 Tahap 2

Jokowi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Anies Baswedan, Vaksinasi, Vaksinasi COVID-19, Pasar Tanah Abang
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ditemani Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memantau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu pagi, 17 Februari 2021.

Pemerintah telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 1 juta tenaga kesehatan dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dimulai pada 13 Februari 2021 lalu.

Melihat perkembangan yang positif dan untuk mencapai kekebalan kelompok, maka program vaksinasi akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya yang menyasar kelompok prioritas berikutnya, yaitu masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik. 

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, "Kita tahu lansia memiliki beban berat terkait angka kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19, sementara petugas pelayanan publik memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi," ungkap dia dalam pernyataannya, Rabu (17/2).

Nadia bilang, pemerintah menargetkan akan memvaksinasi 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta lansia di seluruh Indonesia. "Untuk tahapan registrasi nantinya tidak harus menunggu SMS atau pemberitahuan dari aplikasi, namun cukup datang ke fasilitas kesehatan (faskes) dan akan langsung terdaftar di sistem PCare yang sudah kami sediakan sebelumnya," terangnya.

Nantinya ada beberapa cara untuk pemberian vaksinasi tahap kedua ininantinya, yaitu berbasis faskes, berbasis institusi, vaksinasi massal di tempat, dan vaksinasi massal bergerak, seperti vaksinasi bagi pedagang pasar yang akan dilakukan di pasar. "Sehingga tidak lagi penerima vaksin harus datang ke faskes," ujarnya.

Kendati masyarakat sebentar lagi akan mendapatkan vaksinasi, Nadia menghimbau bahwa upaya ini belum cukup untuk mencegah penularan Covid-19. Walhasil penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan dalam segala aktivitas di masa kedaruratan kesehatan ini.

"Vaksinasi, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan. Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan," tutupnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya