Revitalisasi Selesai, Terminal 1 Bandara Soetta Siap Sambut Arus Mudik 2021

Sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, operasional Terminal 1 Bandara Soetta dihentikan sementara.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Feb 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 17:30 WIB
Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah bersiap, jika arus mudik Lebaran diperbolehkan oleh pemerintah, pihaknya akan kembali mengoperasionalkan Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.

"Saat ini (revitalisasi) sebagian sudah selesai, dan tentunya sangat mungkin terminal 1 dibuka kembali, tapi tergantung dengan izinnya (pemerintah)," katanya.

Awaluddin juga mengaku optimis, pada angkutan mudik 2021 ini, pihaknya dapat menjalani segala aturan yang nantinya ditetapkan oleh pemerintah. Hal itu, setelah berkaca pada penerapan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dilakukan di periode angkutan lebaran tahun 2020.

"Masuk puasa atau angkutan lebaran tahun ini, tentu kami sangat siap, terbukti dengan tahun lalu saat ada PSBB berskala besar, lalu ada pembatasan perjalanan orang, kita dapat menjalankannya dengan baik, dibantu oleh para stakeholder yang ada. Meski memang dengan berbagai regulasi itu ada impact atau dampaknya, tapi asalkan semua sejalan, tentu akan berjalan dengan sangat baik," ujarnya.

Selain menyiapkan sarana dan fasilitas jelang angkutan mudik. Pihaknya juga tengah fokus dalam penerapan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

"Kita juga tengah fokus dan PPKM berskala mikro, dimana saya mengasumsikan bandara adalah satu contoh representasi yang sangat valid, mengigat dalam sehari saja, pergerakan penumpang di bandara itu mencapai 45 ribu dan itu jumlah populasi yang besar. Jadi, kalau kita bisa mengawal protokol kesehatan secara baik dan tidak ada kendala, tentu dalam angkutan lebaran kita siap," ungkapnya.

Seperti diketahui, sejak awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, operasional Terminal 1 dihentikan sementara, dan operasional dipindahkan ke Terminal 2. Hal ini juga sejalan dengan revitalisasi yang dilakukan AP II di terminal tersebut. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ruang Khusus Presiden di Terminal 1 Bandara Soetta Disulap Bisa untuk Umum

Lounge Presiden Indonesia di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta berubah fungsi jadi Comercial Importent Person atau CIP 'Saphire Precious'.
Lounge Presiden Indonesia di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta berubah fungsi jadi Comercial Importent Person atau CIP 'Saphire Precious'.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) memindahkan lounge Presiden dan Wakil Presiden Indonesia dari Terminal 1 ke Gedung VIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Dengan perpindahan ini,  lounge Presiden dan Wakil Presiden Indonesia di Terminal 1 berubah fungsi menjadi Commercial Important Person atau CIP 'Saphire Precious'.

Gedung yang terdiri dari dua lantai tersebut, disulap menjadi komersil untuk disewa oleh pengguna yang ingin terbang nyaman tanpa memikirkan antrian. Saphire Precious merupakan layanan first class dengan berbagai fasilitas bagi traveler.

“Latar belakang adanya layanan ini adalah sebagai upaya PT Angkasa Pura II dalam melakukan optimalisasi aset. Saphire Precious memiliki lounge yang berada di ex-VIP Lounge Terminal 1B yang sudah tidak digunakan lagi, karena VIP Lounge Bandara Soekarno-Hatta yang dikhususkan antara lain untuk tamu-tamu kenegaraan dan presiden negara-negara sahabat, kini menempati gedung baru di kawasan Terminal 3,” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Rabu (17/2/2021).

Sehingga, lounge yang saat ini hanya berkapasitas 57 orang itu, memudahkan penggunanya bisa langsung menuju pesawat. Setelah melakukan pendaftaran melalui saphireprecious.co.id, CIP akan mendapat barcode sebagai akses untuk mobil pengantar agar dapat masuk ke Gedung Saphire Precious

Lalu, personel akan melakukan pemeriksaan keamanan, pengecekan bagasi termasuk dengan x-ray, serta melakukan validasi tiket, KTP, barcode e-HAC & surat keterangan bebas COVID-19 yang berkoordinasi dengan personel maskapai dan KKP Kemenkes.

"Selama di lounge, CIP akan dilayani oleh asisten pribadi. Lalu, pemeriksaan penumpang dan bagasi kabin dilakukan di security check point 2 (SCP 2) yang ada di Saphire Precious oleh Aviation Security, CIP juga diantar menuju pesawat melalui akses sisi udara (airside) menggunakan kendaraan khusus," tutur Awaluddin.

Operasional Saphire Precious ini dilakukan oleh anak usaha PT Angkasa Pura II, yakni PT Angkasa Pura Solusi (APS).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya