Punya Dewas dan Direksi Baru, Tengok Rencana Kerja BPJS Kesehatan ke Depan

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengakui tugas yang dihadapinya tidaklah ringan.

oleh Athika Rahma diperbarui 22 Feb 2021, 13:55 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 13:55 WIB
Iuran BPJS Kesehatan Naik Lagi
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Kota Tangerang, Rabu (7/1/2020). Iuran BPJS Kesehatan resmi naik per hari ini untuk kelas I menjadi sebesar Rp150.000 per orang per bulan dan Rp100.000 per orang per bulan untuk kelas II. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik direksi dan dewan pengawas BPJS Kesehatan di Istana Kepresidenan, Senin (22/2/2021).

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengakui, tugas yang dihadapinya tidaklah ringan. Hal ini karena BPJS Kesehatan adalah bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem kesehatan secara nasional.

"Kami akan melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh pengurus sebelumnya dengan pekerjaan yang lebih berat lagi karena tantangan yang dihadapi semakin kompleks," kata Yuri dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Senin (22/2/2021).

Lanjut Yuri, tantangan itu bukan hanya dari pandemi Covid-19, namun juga berasal dari persoalan kesehatan secara mendasar.

"Kami mohon doa restu dari masyarakat dan kami terbuka untuk kritik dan saran ke depannya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, fokus utama BPJS Kesehatan ke depannya ialah meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

"Keseluruhan dari customer journey akan kita tingkatkan dengan inovasi teknologi interface sistem informasi sehingga antrian tidak algi 6 jam tapi lebih cepat," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan kepesertaan dan keterlibatan dari seluruh pihak baik asosiasi hingga perguruan tinggi untuk memiliki jaminan kesehatan nasional.

"Terakhir, kami ingin meningkatkan sustainabilitas dari jaminan ini dengan dana yang cukup. Kemarin disampaikan ada surplus Rp 8 triliun dari pada saat yang sama, net aset kita masih defisit Rp 7 triliun, oleh karena itu akan kita tingkatkan kelolaan yang baik," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Resmi Lantik Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan 2021-2026

Iuran Naik, Peserta BPJS Kesehatan Diprediksi Pilih Turun Kelas
Petugas melayani warga yang mengurus iuran BPJS Kesehatan di Kantor BPJS Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Senin (4/11/2019). Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia memprediksi akan terjadi migrasi turun kelas pada peserta akibat kenaikan iuran 100 persen pada awal 2020. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan masa jabatan 2021-2026. Pelantikan yang diikuti pembacaan sumpah jabatan baru saja selesai di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, 22 Februari 2021.

Pelantikan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden No.37/P 2021 dan No.38/P 2021 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Masa Jabatan Tahun 2021–2026.

Keppres tersebut ditandatangani Jokowi pada 19 Februari 2021. Nama-nama Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan juga BPJS Ketenagakerjaan 2021-2026 dalam Keputusan Presiden Jokowi, sebagai berikut:

Nama-nama Dewan Pengawas BPJS Kesehatan

1. Achmad Yurianto (Ketua)

2. Regina Maria Wiwieng

3. Indra Yana

4. Siruaya Utamawan

5. Iftida Yasar

6. Inda Deryanne Hasan

7. Ibnu Naser Arrohimi

Nama-nama Direksi BPJS Kesehatan

1. Ali Ghufron Mukti (Direktur Utama)

2. Andi Afdal

3. Arief Witjaksono Juwono Putro

4. David Bangun

5. Edwin Aristiawan

6. Lily Kresnowati

7. Mahlil Ruby

8. Mundiharno

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya