Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) siap menawarkan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola perseroan kepada Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia Investment Authority (INA).
Plt. EVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero) Tjahjo Purnomo mengatakan, skema kerjasama ditawarkan dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu.
Baca Juga
"Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatra," ujar Tjahjo dalam acara Zoomba Forum Wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).
Advertisement
Lanjut Tjahjo, adanya INA yang memiliki kapasitas keuangan yang besar dapat menjadi salah satu alternatif solusi pembiayaan dalam menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang ditugaskan kepada Hutama Karya.
Selain itu, diharapkan kehadiran INA akan meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia khususnya di Pulau Sumatra.
"Hutama Karya telah mengoperasikan 2 ruas jalan tol di Jakarta dan 7 ruas tol di Pulau Sumatera dengan tingkat IRR yang positif serta lalu lintas harian yang baik sehingga menjadikan aset konsesi tol tersebut cukup menarik untuk ditawarkan kepada INA," tandas Tjahjo.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jasa Marga Targetkan Pembiayaan dari LPI Rp 3 Triliun di 2021
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pembiayaan Rp 3 triliun dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Adapun 2 hingga 3 aset perusahaan dipersiapkan menampung dana tersebut pada tahun ini.
"Target kita tahun ini, ya kita targetkan 2 hingga 3 perusahaan sebetulnya dengan indikasi Rp 1,5 hingga Rp 3 triliun," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal dalam diskusi virtual, Jakarta, Senin (8/3/2021).
Perusahaan pelat merah tersebut telah menyiapkan 9 aset yang ditawarkan untuk tahap pertama. Aset itu yakni Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated.
Kemudian, Semarang-Batang, Gempol-Pandanaan, dan Pandaan-Malang. Lalu, ada juga ruas tol Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Bali Mandara.
Sejauh ini, Jasa Marga belum mengetahui dari ruas tol yang ditawarkan mana yang akan dibiayai oleh LPI. "Aset yang mana, ya nanti kita lihat mana yang menarik bagi SWF sebetulnya, dari sisi kita perlu lihat bisnis appetite dari investor juga," tandasnya.
Advertisement