Liputan6.com, Jakarta Langkah sinergi PT Pertamina dalam upaya meningkatkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dinilai tepat. Langkah ini bisa menumbuhkan industri dalam negeri.
Anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo menegaskan, sinergi dengan berbagai BUMN tersebut merupakan wujud nyata perusahaan dalam meningkatkan pemakaian komponen lokal sekaligus kontribusi BUMN itu dalam menumbuhkan industri dalam negeri.
Baca Juga
“Makanya, sebagai anggota Komisi VII DPR, saya mendukung penuh. Karena sebetulnya, sinergi yang benar memang seperti ini,” ujar dia seperti melansir Antara di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Advertisement
Selain meningkatkan TKDN, sinergi yang antara lain dilakukan dalam upaya percepatan pembangunan kilang tersebut, juga membantu penyerapan produk-produk dari industri dalam negeri.
Upaya itu memiliki kontribusi besar dalam penghematan devisa, apalagi sinergi dan upaya peningkatan TKDN Pertamina juga dilakukan dari sisi hulu sampai hilir.
Sartono menambahkan tidak dipungkiri ada juga komponen yang mau tidak mau harus melalui impor. Hanya saja, kalau memang sudah ada produk lokal yang memenuhi standar Pertamina sebagai industri migas nasional, tentu ke depan, impor harus semakin dikurangi.
“Misal ada kekurangan produk lokal di sana-sini itu wajar. Tetapi kita semua memang harus memulai dan meningkatkan kecintaan produk dalam negeri,” kata dia.
Bahkan, tambahnya, ke depan, hendaknya sinergi tersebut terus diperluas dan ditingkatkan. Tidak hanya dengan BUMN, tetapi juga dengan berbagai industri swasta. Dengan demikian, bisa saling menguatkan dan menggerakkan sektor-sektor lain.
“Keterlibatan industri swasta juga akan mewujudkan keseimbangan keadilan dan sukses yang berkeadilan bagi industri dalam negeri,” jelas dia.
Proyek
Sebelumnya, Pertamina menegaskan untuk terus meningkatkan TKDN, dari sisi hulu sampai hilir. Salah satu upaya, melalui sinergi dengan beberapa BUMN.
Untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR), misalnya, BUMN migas itu bersinergi dengan PT Barata Indonesia, PT Rekayasa Industri, PT Krakatau Steel, dan Asosiasi Fabrikator Indonesia (AFABI).
Selain itu, dalam rangka pembangunan dan pemeliharaan atau perawatan kapal milik Pertamina, Pertamina juga bersinergi dengan tiga BUMN galangan yakni PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
Advertisement