Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Terbatas (RUPST) Jumat, 16 April 2021. Seperti diketahui, WSKT terus coba memperkuat kinerja keuangannya pasca terpuruk di 2020, salah satunya dengan melepas kepemilikan (divestasi) saham di sejumlah ruas tol.
Rencananya, Waskita Karya hendak melakukan divestasi untuk 9 ruas tol pada 2021 ini. Kebijakan tersebut dilakukan perseroan guna menutup kerugian Rp 7,37 triliun per 31 Desember 2020, dan untuk menambal beban bunga utang investasi jalan tol yang mencapai Rp 4,6 triliun pada tahun lalu.
Baca Juga
Namun, Pengamat BUMN Toto Pranoto justru memandang target pelepasan saham 9 ruas tol tersebut terlalu optimistis. Menurut dia, divestasi 5 ruas tol saja sudah merupakan pertanda baik bagi Waskita Karya.
Advertisement
"Kalau 9 ruas menurut saya sih yang sudah mendekati kuartal kedua terlalu optimistik. Menurut saya yang wajar itu 5 ruas aja dulu," kata Toto kepada Liputan6.com, Jumat (16/4/2021).
"Jika saja 5 ruas aja bisa tereksekusi di 2021, saya pikir udah bagus sekali," dia menambahkan.
Setelah mendivestasikan 30 persen saham di ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi kepada Road King Expressway, Toto menilai sejumlah investor lain kini sedang memasang mata untuk melakukan transaksi baru dengan Waskita Karya.
Di samping itu, BUMN Karya tersebut dikatakannya akan banyak terbantu jika Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bisa jalan beroperasi tahun ini.
"Itu juga bisa jadi alternatif bagaimana divestasi atas proyek Waskita Karya bisa diserahkan ke LPI. Jadi divestasi 5-7 ruas tol lah, menurut saya itu sudah bagus sekali kalau bisa dieksekusi di tahun ini," ujar Toto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bayar Utang, Waskita Karya Lepas Kepemilikan 9 Jalan Tol di 2021
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk target melepas kepemilikan (divestasi) 9 ruas jalan tol pada 2021 ini. Pelepasan ruas tol ini jadi harapan untuk menambal beban bunga utang investasi jalan tol yang mencapai Rp 4,6 triliun pada 2020.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, program divestasi ini tujuannya untuk mengembalikan performance financing perusahaan yang tahun lalu terpuruk akibat pandemi Covid-19, dan kegagalan melepas kepemilikan 5 ruas tolnya.
"Pada 2021 ini harus terjadi karena ini akan memberikan dampak yang signifikan sehingga menurunkan kondisi beban pinjaman Waskita yang sangat besar," kata Destiawan dalam sesi webinar, Kamis (8/4/2021).
Untuk 2021 ini, dia melanjutkan, Waskita Karya akan bekerja keras agar proses divestasi 9 ruas tolnya berhasil dilakukan. Dimana dua ruas di antaranya telah berhasil didivestasikan pada Maret 2021, yakni Jalan Tol Semarang-Batang dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Waskita Karya melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) telah meneken dua Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) senilai Rp 2,3 triliun. WTR telah menandatangani PPJB untuk divestasi 20 persen dari total 40 persen kepemilikan saham pada PT Jasamarga Semarang-Batang, dan divestasi 30 persen saham kepada PT Jasa Marga Kualanamu Tol.
"Tahun ini kami merencanakan ada 9 ruas yang siap untuk didivestasi. Dua ruas sudah deal, sudah kami eksekusi, kemudian satu ruas dalam proses, lalu tiga ruas kami divestasi dengan pola share swap (skema tukar saham)," papar Destiawan.
Oleh karenanya, Destiawan pun berikrar ingin menuntaskan divestasi 7 rus tol sisa agar sepenuhnya terlaksana hingga tutup tahun 2021 ini.
"Ada beberapa ruas yang kami sudah sepakati, dan kami harus mengejar target di sisa tahun yang kami canangkan di tahun 2021 ini," tegas dia.
Advertisement