Penyaluran Subsidi Pemerintah Capai Rp 40,7 Triliun, Ini Rinciannya

Kemenkeu mencatat realisasi belanja subsidi pemerintah mencapai sebesar Rp 40,7 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2021, 10:30 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 10:30 WIB
FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tetap tinggi pada November 2020 dengan didukung komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja subsidi pemerintah mencapai sebesar Rp 40,7 triliun. Angka ini meningkat sebesar 24,1 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 32,8 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan realisasi ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan subsidi listrik akibat adanya carryover penjualan 2020 ke Januari 2021. Juga adanya kenaikan ICP dan volume konsumsi LPG.

"Artinya masyarakat masih menikmati berbagai komoditas ini dengan harga yang sangat disubsidi melalui APBN sebesar 40,7 triliun hingga bulan April," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/5).

Dia merinci, pemberian subsidi sebesar Rp40,7 triliun ini terdiri dari subsidi solar sebanyak 3.520 ribu kiloliter, minyak tanah 119,9 ribu kiloliter, dan LPG 1,79 juta kilogram. "Kalau Anda menggunakan elpiji 3 kilo berarti anda menikmati subsidi," imbuhnya.

Dia melanjutkan, pemberian subsidi lainnya juga ditujukan kepada listrik yang diberikan 16,9 tWh, subsidi bunga perumahan untuk masyarakat berpendapatan menengah 26,3 ribu unit rumah, subsidi bunga kur kepada 2,3 juta debitur, serta subsidi pupuk sebanyak 2,6 juta ton.

"Jadi APBN bekerja langsung masuk kepada manfaat ke masyarakat secara direct melalui langkah subsidi atau secara tidak langsung melalui pembangunan infrastruktur," jelasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penyaluran Subsidi Pemerintah Hingga Maret 2021 Capai Rp21,4 Triliun

20151101-Penyimpanan Uang-Jakarta
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, ralisasi belanja subsidi pemerintah hingga kuartal I-2020 mencapai sebesar Rp21,4 triliun. Angka ini meningkat sebesar 14,3 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp18,7 triliun.

"Belanja belanja subsidi dan ini yang menikmati seluruh rakyat Indonesia subsidi kita dari Rp18,7 triliun tahun lalu ke Rp21,4 triliun, naik 14,3 persen," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4).

Dia merinci, pemberian subsidi sebesar Rp21,4 triliun ini terdiri dari subsidi solar sebanyak 2,2 juta kiloliter, minyak tanah 79,01 ribu kiloliter, dan LPG 1,16 miliar kilogram. "Dalam hal ini itu yang dinikmati oleh masyarakat secara langsung," imbuhnya.

Dia melanjutkan, pemberian subsidi lainnya juga ditujukan kepada listrik yang diberikan kepada 27,3 juta pelangan dengan 11,6 tWh, subsidi bunga perumahan untuk masyarakat berpendapatan menengah 1.736 untit rumah, subsidi bunga kur kepada 1,6 juta debitur dengan nilai Rp58,5 triliun, serta subsidi pupuk sebanyak 1,9 juta ton.

"Ini semua Rp21,4 triliun sekali lagi juga belanja APBN yang langsung dinikmati oleh masyarakat," jelasnya.

Kemudian belanja lain-lain, juga dikeluarkan sebesar Rp9,2 triliun untuk 17,96 juta masyarakat PBPU/BP menerima bantuan JKN senilai Rp115 miliar, untuk mengcover selisish terutama dari kelas III. Serta untuk 2,4 juta masyarakat mengikuti program prakerja dan mendapatkan bantuan cash sebesar Rp8,5 triliun.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya