Sri Mulyani Sebut Pandemi Covid-19 akan Jadi Endemi di 2022

Indonesia kemungkinan akan memasuki 2022 dengan peralihan pandemi Virus Corona menjadi endemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2021, 17:31 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 17:31 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 TSri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia kemungkinan akan memasuki 2022 dengan peralihan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Untuk itu, pemerintah pun telah menyiapkan langkah-langkah strategis di tahun depan.

"Kita mungkin melihat di 2022 akan mengalami suatu masa di mana pandemi menjadi endemi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan, Jakarta, Senin (16/8).

Pernyataan tersebut, kata Sri Mulyani seiring dengan masukan berbagai ilmuwan. Namun demikian, peralihan tersebut harus disertai dengan perluasan vaksinasi serta kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol kesehatan.

"Sesuai dengan pandangan dari berbagai para ilmuwan mengenai apa kemungkinan future dari pandemi ini. Presiden menyampaikan kita akan terus merespon berbagai kondisi dengan kebijakan," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menjadi Tantangan

Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuanga Sri Mulyani Indrawati (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tahun yang akan datang, kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, akan menjadi tantangan. Sebab, pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada kemampuan suatu negara dalam mengakses vaksin dan menangani pandemi.

"Peralihan menuju endemi tentu sangat bergantung pada perluasan vaksinasi, kepatuhan 3 M dan kedisiplinan masyarakat," katanya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya