Pemerintah Diminta Waspada Covid-19 Gelombang Ketiga

Badan Anggaran DPR-RI meminta pemerintah tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 gelombang ketiga

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 18:57 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 14:00 WIB
FOTO: Kesibukan Tim Medis Bawa Pasien COVID-19 ke Wisma Atlet
Petugas jaga mengecek data pasien COVID-19 yang dibawa petugas medis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Anggaran DPR-RI meminta pemerintah tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19 gelombang ketiga. Pasalnya meski saat ini kasus bisa dikendalikan, namun beberapa negara di sekitar tengah mengalami lonjakan kasus baru.

"Kita tidak boleh lengah, beberapa negara tetangga kita sedang mengalami tren kenaikan kasus," kata Ketua Banggar, Said Abdullah, dalam Sidang Paripurna di Kompleks DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Sampai pertengahan September tahun ini, total kasus aktif Covid-19 di Malaysia mencapai 263.746. Lalu Philipina mencapai 283.708 kasus. Di Vietnam sebanyak 169.402 kasus dan di Thailand sebanyak 199.750 kasus. Sementara di Indonesia tercatat sebanyak 81.171 kasus.

Karena itu, Said meminta kewaspadaan terhadap mobilitas manusia ditingkatkan. Khususnya pada pintu-pintu masuk dari luar negeri baik di bandara, dan pelabuhan.

"Bandara dan pelabuhan harus dijaga dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Said mengatakan, Pemerintah telah berhasil mengendalikan kasus varian delta. Banggar mengapresiasi kerja Pemerintah yang mampu melakukan flattening the curve sejak munculnya gelombang kedua Covid-19 pada akhir Mei 2021 lalu. Dia berharap pengendalian Covid-19 bisa terus konsisten agar bisa menjadi fondasi untuk mencapai target pembangunan tahun 2022.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Ekonomi

Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018
Pemandangan deretan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, Jumat (29/9). Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 persen tetap realistis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Momentum pertumbuhan ekonomi juga sudah mulai dirasakan kembali dengan dibukanya sejumlah sektor perekonomian. Untuk itu, momentum ini harus dijaga dari munculnya gelombang penyebaran baru, sebab ongkos pengendalian Covid-19 tidak murah.

"Kita tidak menginginkan momentum pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional yang telah berjalan dengan baik ini terganggu, sebab mahalnya ongkos sosial dan ekonomi yang harus kita bayarkan," katanya.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya