Menko Airlangga: Penanganan Covid-19 dari Hulu ke Hilir Membuahkan Hasil

Pada kuartal II 2021 saat kasus Covid-19 di bawah 100 ribu, pertumbuhan ekonomi bisa meroket hingga 7,07 persen (yoy).

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Okt 2021, 21:18 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 12:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yakni UMKM usAHAdi Kota Surakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yakni UMKM usAHAdi Kota Surakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menerapkan penanganan pandemi Covid-19 dari hulu hingga hilir. Terlihat dengan pengendalian penularan lewat PPKM dan juga vaksinasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan strategi ini  membuahkan hasil yang baik.

Terlihat, nilai Reproduction Number (Rt) Indonesia sudah di angka 0,60. Angka ini relatif lebih rendah dibanding Rt global dan negara lain.

“Kalau kita bandingkan dengan negara lain, misalnya Singapura angkanya masih 1,44, Inggris 0,97, dunia 0,92, Amerika 0,9, India 0,86, Filipina 0,85, Malaysia 0,81. Jadi Indonesia adalah salah satu yang terbaik dalam penanganan Covid-19,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua KPC-PEN ini menjelaskan, dengan penanganan dari hulu ke hilir, pertumbuhan ekonomi berlangsung berbanding terbalik dengan pertumbuhan kasus baru Covid-19.

Pada kuartal II 2021 saat kasus di bawah 100 ribu, pertumbuhan ekonomi bisa meroket hingga 7,07 persen (yoy). Hanya saja saat varian delta merebak di Indonesia, pertumbuhan ekonomi pun diprediksi menurun dari capaian kuartal II tahun ini.

"Disaat varian Delta masuk, kasus naik ke sekitar 573 ribu, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan menurun di sekitar 3,5 sampai 4 persen," katanya.

Meski begitu, Airlangga berharap di kuartal keempat perekonomian nasional bisa tumbuh sekitar 5 persen. Sebab saat ini kasus sudah mulai terkendali.

"Di kuartal keempat ini diharapkan bisa tumbuh sekitar 5 persen, karena kita lihat beberapa indikator sudah jauh membaik dan kasus Covid-19 sudah lebih landai," katanya.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Apresiasi World Bank

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yakni UMKM usAHAdi Kota Surakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat yakni UMKM usAHAdi Kota Surakarta.

Airlangga mengklaim Indonesia menjadi salah satu negara yang terbaik dalam penanganan Covid-19. Per 3 Oktober 2021, kasus aktif berhasil turun 94,59 persen dari puncak kasus di 24 Juli 2021 dan turun sebesar 53,81 persen dalam dua minggu terakhir ini. Hal ini dapat terjadi berkat strategi penanganan pandemi pada sisi hulu, yaitu dilakukannya pencegahan melalui PPKM, peningkatan testing dan tracing, dan akselerasi vaksinasi.

World Bank mengapresiasi kecepatan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yang sudah mencapai lebih dari 100 juta dosis. Capaian tersebut tak lepas dari kebijakan percepatan vaksinasi yang terus dilakukan dengan melibatkan TNI dan Polri.

Sehingga Indonesia tercatat menjadi salah satu negara dengan capaian terbaik vaksinasi. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dalam hal jumlah penyuntikan dosis pertama dan berada di peringkat ke-6 dunia dalam jumlah total suntikan vaksinasi Covid-19.

Sedangkan, strategi penanganan Covid-19 di hilir adalah penanganan pasien Covid-19 dengan Isolasi Terpusat (Isoter) yang memanfaatkan Rusun, Hotel, Asrama Haji, dan Kapal PELNI. Airlangga mengatakan, Isoter merupakan kebijakan yang tidak ditemui di negara lain.

"Beberapa kebijakan yang berbeda yang tidak dilakukan oleh negara lain adalah Isolasi Terpusat. Isolasi Terpusat adalah di antara isolasi mandiri di rumah dan di rumah sakit. Kita ketahui masyarakat kita tidak semuanya mempunyai rumah yang bisa melakukan isolasi mandiri, sehingga berisiko memunculkan klaster keluarga yang menyebabkan kenaikan kasus," tutur Airlangga.

 

Tetap Waspada

Namun, Airlangga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, sehingga segala pencapaian yang baik tersebut dapat dipertahankan dalam rangka transisi dari pandemi menuju endemi.

Adapun Pemerintah telah menyiapkan roadmap menuju era normal baru yang syarat utamanya sudah tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity), intensifikasi vaksinasi hingga 2,5 juta dosis/hari, dan kasus baru kurang dari 5 ribu.

Airlangga menambahkan agar masyarakat mewaspadai potensi penyebaran kasus Covid-19 dari perhelatan nasional dan internasional. Antara lain seperti PON di Papua, World Superbike di Mandalika, Liga 1, Liga 2, dan tak lama lagi Indonesia juga berkesempatan menjadi Tuan Rumah G20.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya