Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) membantah laporan yang menuduhnya terlibat dalam kecurangan data di Bank Dunia ketika dia menjadi pejabat tinggi. Dikatakan tidak ada representasi yang akurat dari tuduhan tersebut.
Mengutip Associated Press, Jumat (8/10/2021) pernyataan itu muncul sehari setelah Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva muncul di hadapan dewan eksekutif badan tersebut.
Baca Juga
Kemunculannya terkait penyelidikan tuduhan bahwa karyawan Bank Dunia pada tahun 2018 ditekan untuk mengubah data yang memengaruhi peringkat iklim bisnisnya di China dan negara-negara lain.
Advertisement
Laporan yang disebut sebagai "Doing Business" itu memberi peringkat negara-negara setelah mengevaluasi beban pajak, hambatan birokrasi, sistem peraturan, dan kondisi bisnis lainnya.
"Saya senang akhirnya memiliki kesempatan untuk menjelaskan kepada dewan IMF peran saya dalam laporan Doing Business dan bagaimana saya menghormati integritas laporan," kata Georgieva dalam pernyataannya.
Selain pernyataan itu, pengacara Georgieva merilis pernyataan setebal 11 halaman yang dia sampaikan ke Dewan IMF dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari lima jam.
Dewan dijadwalkan kembali melakukan pertemuan pada Jumat (8/10). Georgieva telah membantah melakukan kesalahan dalam masalah ini di tengah seruan bahwa dia harus mengundurkan diri dari posisinya di IMF.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peninjauan Sedang Berlangsung dengan Dewan IMF dan Departemen Keuangan AS
Tuduhan kecurangan data berasal dari tinjauan yang dilakukan oleh firma hukum WillimerHale, yang menuduh Georgieva menekan para ekonom bank untuk meningkatkan peringkat China saat dia dan pejabat bank lainnya berusaha membujuk negara itu untuk mendukung peningkatan pendanaan Bank Dunia.
Laporan firma hukum tersebut mendorong Bank Dunia untuk menghentikan penerbitan laporan tahunan Doing Business.
Laporan tersebut juga menimbulkan keluhan bahwa China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, memiliki terlalu banyak pengaruh terhadap lembaga keuangan global.
"Ada peninjauan yang saat ini sedang berlangsung dengan Dewan IMF dan Departemen Keuangan telah mendorong untuk akuntansi yang menyeluruh dan adil. dari semua fakta. Tanggung jawab utama kami adalah menegakkan integritas lembaga-lembaga internasional," demikian pernyataan Presiden AS Joe Biden yang disampaikan oleh juru bicara Departemen Keuangan, Alexandra LaManna/
Dalam pernyataannya kepada 24 anggota dewan eksekutif IMF, Georgieva mengatakan, "Laporan WilmerHale tidak secara akurat mencirikan tindakan saya sehubungan dengan Doing Business 2018, juga tidak secara akurat menggambarkan karakter atau cara saya berperilaku selama bertahun-tahun dalam karir profesional".
Advertisement