Jokowi Minta Jangan Takut RI Digugat saat Setop Ekspor Nikel: Itu Barang Kita

Jokowi meminta agar tidak perlu khawatir dan takut meski kebijakan Indonesia banyak ditentang negara lain. Seperti ekspor nikel.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Okt 2021, 17:36 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 17:00 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen membangun industri hilir di Indonesia meskipun mendapatkan banyak tentangan dari negara lain. Seperti dengan menghentikan ekspor berbagai bahan baku (raw material) seperti bijih nikel dan bauksit.

Keputusan ini yang dipermasalahkan Uni Eropa, yang mengajukan gugatan atas larangan ekspor nikel Indonesia ke Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia, atau Dispute Settlement Body (DSB) World Trade Organization (WTO).

Namun, Jokowi meminta agar tidak perlu khawatir dan takut meski kebijakan Indonesia banyak ditentang negara lain. 

"Setelah nikel apa? Bauksit stop enggak bisa lagi ekspor mentahan, harus jadi alumnunium. Kita harus berani saat nikel untuk mengatakan tidak, meski kita digugat di WTO, enggak papa kan nikel-nikel kita, barang barang kita mau kita jadikan kita pabrik di sini, mau kita jadikan barang di sini hak kita dong," tegasnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021).

"Kalau ada yang menggugat kita hadapi. Enggak ada kesempatan itu, peluang itu datang lagi. Ini kesempatan kita untuk mengintegrasikan industri-industri besar dalam negeri," kata Jokowi.

Jokowi tak ingin Indonesia kehilangan kesempatan untuk jadi pemain besar di kancah industri global. Menurutnya, NKRI harus lantang berbicara terhadap segala hak milik yang selama ini banyak dikuasai asing.

"Jangan sampai kita kehilangan kesempatan lagi, dulu ada booming minyak, booming kayu kita kehilangan. Minerba ini tidak (akan seperti itu lagi), minerba harus jadi fondasi kita dalam rangka memajukan bangsa kita," seru Jokowi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspor CPO

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membulatkan tekad agar Indonesia benar-benar bisa jadi pemain di industri hilir. Itu juga berlaku untuk produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), yang selama ini kerap diekspor sebagai bahan mentah (raw material).

Jokowi meminta seluruh pelaku usaha terkait memanfaatkan potensi nilai tambah dari CPO. Seperti disulap menjadi kosmetik, mentega, dan sebagainya.

"Satu titik stop ekspor CPO, harus jadi kosmetik, mentega, biodiesel, dan turunan-turunan lain," seru Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menghimbau setiap pelaku usaha punya keberanian melakukan itu. Dia tidak mau mereka sampai grogi karena digugat di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) lantaran menyetop ekspor CPO.

"Jadi siapkan lawyer kelas internasional biar tidak kalah kita. Ini yang dalam proses kita siapkan untuk mengintegrasikan apa yang kita cita-citakan," ujar Jokowi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya