Pertumbuhan Kredit UMKM Bikin Kinerja Bank Membaik

Perbankan tetap mewaspadai berbagai dampak yang akan terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Okt 2021, 17:11 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 15:44 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta Di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif, hal ini ditandai oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,8 persen (YoY) dari Rp 32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp36,7 triliun per September 2021.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, pertumbuhan tersebut utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen UMKM yang mencatatkan pertumbuhan 31,4 persen secara year-on-year (yoy), menjadi sebesar Rp2,0 triliun pada kuartal III tahun 2021. Selanjutnya diikuti dengan segmen komersial dan korporasi yang tercatat naik 13,3 persen (YoY) menjadi Rp17,9 triliun serta segmen konsumer yang tumbuh 8,3 persen menjadi Rp16,7 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), tercatat 2,93 persen pada periode September 2021 atau mengalami perbaikan dibanding periode September 2020 sebesar 3,49 persen.

“Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik,” imbuh Fidri.

Meski demikian, Bank DKI tetap mewaspadai berbagai dampak yang akan terjadi imbas dari pemberlakuan PPKM kepada dunia usaha. Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja Bank DKI juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 47,1 triliun hingga kuartal III tahun 2021.

Pertumbuhan DPK tersebut telah mendorong peningkatan Rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK Bank DKI menjadi 42,3 persen per September 2021 dari sebelumnya 39,26 persen per September 2020. Hal ini secara linier mempengaruhi perbaikan tingkat efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68 persen per September 2020 menjadi 3,29 persen per September 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih

FOTO: Antrean Warga Cairkan BST di ATM Bank DKI
Warga mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (21/7/2021). BST disalurkan melalui rekening Bank DKI sebesar Rp 600 ribu per KK yang merupakan rapelan tahap 5 dan 6 atau bulan Mei dan Juni. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Seiring dengan berbagai pertumbuhan kinerja yang dicatatkan, Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) Bank DKI juga mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 56,5 persen (yoy) yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan (funding) berbiaya murah yang kuat.

Pertumbuhan PPOP tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar 25 persen (yoy) dan peningkatan pendapatan operasional non bunga sebesar 16,4 persen (yoy) hingga akhir kuartal III tahun 2021.

Pencapaian laba bersih Bank DKI juga mencatatkan kinerja positif sebesar Rp564 miliar atau tumbuh sebesar 40,5 persen per September 2021 dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 401 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya