Selamatkan Petani dari Tengkulak, Bulog akan Bangun Gudang Beras Modern di Sukabumi

Gudang beras yang akan dibangun Bulog di Sukabumi dilengkapi alat pengering atau silo.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 13:30 WIB
20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan membangun gudang penyimpanan beras modern di Jampang, Sukabumi Jawa Barat. Gudang beras ini akan dilengkapi alat pengering atau silo.

"Kita rencana akan hadir di sini (Sukabumi), nanti akan bangun pengering dan gudang silo di wilayah Jampang. Memang fokus di situ," ujar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto, usai menghadiri Program Bulog Peduli Gizi di Sukabumi, Jumat (29/10/2021).

Salah satu alasan Bulog membangun gudang modern di Sukabumi adalah melepaskan petani dari jerat tengkulak. Mengingat, mayoritas petani di wilayah Jampang Sukabumi tersebut mempunyai ketergantungan tinggi terhadap tengkulak untuk menjual padi hasil panen.

"Artinya dengan menjual kepada tengkulak itu masyarakat akan mendapatkan harga lebih rendah. Padahal, kita tahu daerah (Jampang) produksi padi cukup tinggi," terangnya.

Suyamto menyatakan, pembangunan pabrik gudang penyimpanan beras modern sendiri akan berdiri di lahan seluas 1 hektare sampai 2 hektare. Realisasi pembangunan Silo sendiri ditargetkan akan dimulai pada tahun 2022 mendatang.

"(Karena) tahun ini kita masih survei kelayakan," bebernya mengakhiri.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bulog Sudah Serap 1 Juta Ton Beras Petani Lokal

Pasokan Beras Bulog Aman Hingga Akhir Tahun
Pekerja melintas di depan tumpukan beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Perum Bulog telah melakukan pembelian beras mencapai 1 juta ton dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya per tanggal 22 September 2021.

Hal ini merupakan bentuk konsistensi perseroan untuk melaksanakan salah tugasnya sesuai Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2015 mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani dalam negeri selama masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan realisasi pengadaan beras dalam negeri per hari ini mencapai 1.003.088 ton yang tersebar di semua wilayah kerja Perum Bulog seluruh Indonesia.

Ini merupakan hasil kerja keras seluruh jaringan Bulog di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

"Keberhasilan kita dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri ini merupakan kerja keras Satuan Kerja Pengadaan (Satker ADA) Perum BULOG dan komitmen Mitra Kerja yang tidak henti-hentinya menyerap beras di tingkat petani," jelas dia pada Rabu 22 September 2021. 

"Tercatat dari awal tahun 2021 hingga per hari ini beras dalam negeri sudah terserap sebanyak 177 ribu ton setara beras oleh Satker ADA dan penyerapan yang dilakukan oleh Mitra Kerja Binaan (Koperasi dan Non Koperasi) sebanyak 826 ribu ton," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya