Negara di Dunia Sepakat Kerja Sama Tangani Penghindaran Pajak

Negara di dunia sepakat untuk bekerja sama mengungkap perusahaan yang menghindari pajak di negara masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 19:15 WIB
Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Negara di dunia sepakat untuk membangun sistem perpajakan internasional dengan prinsip berkeadilan. Sejauh ini sudah ada dua pilar yang melandasi yaitu pajak keuntungan perusahaan multinasional dan angka pengenaan pajak.

"Kami sepakat ada 2 pilar dalam pemajakan internasional, realokasi keuntungan perusahaan multinasinal dan menetapkan angka pajak," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam ADBI Featured Speaker: G20 2022 Host Vision and Priorities secara virtual, Jakarta, Jumat (18/11/2021).

Negara di dunia juga sepakat untuk bekerja sama mengungkap perusahaan yang menghindari pajak di negara masing-masing. Kesepakatan kerja sama tersebut untuk menagihkan kewajiban pajak bagi aset wajib pajak di luar negeri.

"Yang penting dalam remix pemajakan internasional dalam menangani penghindaran pajak," kata dia.

Tak ketinggalan, negara-negara di dunia juga akan memulai mengenakan pajak dalam eksistem ekonomi digital.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mitigasi Perubahan Iklim

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). APBN 2019, penerimaan negara tumbuh 6,2 persen dan belanja negara tumbuh 10,3 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sri Mulyani menilai saat ini menjadi waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan pandemi selanjutnya.

"Jadi menteri-menteri keuangan global akan membuat pertemuan yang menunjukkan keseriusan dalam hal ancaman pandemi, karena kita sudah melihat bagaimana dahsyatnya dampak pandemi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi," kata dia.

Salah satunya tantangan perubahan iklim yang harus dimitigasi sedari dini. Dampak yang mungkin terjadi akibat bumi yang menghangat harus bisa diantisipasi.

"Jadi harus bisa lebih baik dari sisi persiapannya," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya