Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun sekitar 1 persen ke level terendah hampir tiga minggu pada hari Selasa. Ini karena pencalonan kembali Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memicu taruhan kenaikan suku bunga yang lebih cepat, memperkuat dolar dan imbal hasil Treasury.
Dikuti[ dari CNBC, Rabu (24/11/2921), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.788,51 per ons pada 14:13. ET. Harga emas berjangka AS turun 1,3 persen pada USD 1.783,80.
Baca Juga
“Emas telah mengalami aksi jual panik selama 48 jam terakhir dan saya akan menyalahkan sebagian besar dari kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun. Karena kurva imbal hasil semakin curam, emas berjangka tidak merespons dengan baik," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Advertisement
Investor bertaruh Powell akan meningkatkan kecepatan di mana bank sentral menormalkan kebijakan moneter untuk mengatasi lonjakan harga konsumen dengan lebih baik.
Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen akan muncul di hadapan Komite Perbankan Senat minggu depan.
Harga emas telah jatuh hampir USD 100 sejak mencapai puncak lima bulan di USD 1.876,90 per ounce minggu lalu.
Namun, Ross Norman, seorang analis independen, mengatakan "terlalu dini untuk menghapus emas".
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sentimen Lainnya
“Inflasi masih harus berjalan, dan ada pembatasan COVID-19 di Eropa sekali lagi. Tetapi tanggung jawab ada di pundak untuk membuktikan kasus mereka dan mengumpulkan dukungan, jika gagal, logam bisa melayang lebih rendah lagi,” tambah Norman.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil Treasury telah menantang status itu karena mereka diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas.
Advertisement