Kekesalan Jokowi Soal APBD Mengendap di Bank: Tidak Turun, Justru Naik

Presiden Jokowi kesal dengan masih banyaknya anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) terparkir di bank.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2021, 11:35 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 11:35 WIB
Presiden Jokowi Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Rapat kabinet paripurna perdana tersebut mendengarkan arahan Presiden dan membahas anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi), kesal dengan masih banyaknya anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) terparkir di bank. Bahkan, nilainya naik. Padahal 2021 sebentar lagi akan segera berakhir.

"Saya harus ngomong apa adanya, para gubernur, bupati, walikota. Tadi pagi saya cek ke Menteri Keuangan, masih ada uang (APBD) di bank. Ini sudah akhir November, tinggal sebulan lagi, tidak turun, justru naik," keluh Jokowi, Rabu (24/11/2021).

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, dana Pemda di bank pagi ini mencapai Rp226 triliun. Angka ini naik, dari Oktober 2021 lalu, hanya sekitar Rp170 triliun.

"Ini perlu saya peringatkan. Loh uang kita sendiri tidak digunakan," kata Jokowi.

Kepala Negara mengatakan, sebagian besar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tengah dialokasikan ke Pemda. Nilainya tidak sedikit. Kurang lebih Rp642 triliun. Ini disalurkan baik ke provinsi, mupun kabupaten/kota.

"Artinya itu uang yang siap Rp642 triliun. Kita belum menggunakan uang orang lain, ini uang kita sendiri saja," kata Jokowi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Minta Pemda Segera Serap Anggaran

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan seluruh pihak harus bekerja keras untuk memastikan disiplin 3M saat ratas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Oleh karena itu, Jokowi mendesak Pemda, baik gubernur maupun bupati segera menghabiskan anggaran sebelum menarik investasi. Bila dana yang berasal dari dua sumber itu terealisasi dengan baik, maka multiplier effect-nya pun akan tercipta. 

"Uang kita sendiri dihabiskan segera, direalisasikan segera, baru cari investor untuk uang datang. Logika ekonominya seperti itu. Ini masih Rp226 triliun, lho. Gede sekali ini," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya