Ganjar Pranowo Cemas Lihat Okupansi Hotel di Jateng Naik, Ada Apa?

Ganjar Pranowo mengimbau kepada seluruh warganya untuk tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat dalam berbagai aktivitas sosial maupun ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 13:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku senang tingkat okupansi hotel di kawasan Jogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar) penuh dalam satu setengah bulan terakhir. Namun ia juga was-was dengan adanya potensi peningkatan penyebaran kasus Omicron di Indonesia.

"Udah satu setengah bulan loh pak (Joglosemar) hotelnya kebek pol (penuh). Bahagia, senang saya. Tapi, deg-degan gitu," ucap Ganjar Pranowo dalam webinar OJK, Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Dengan tingkat hunian yang naik, Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah lebih baik pada tahun ini ketimbang 2020. Selama ini sektor pariwisata memang menjadi salah satu penopang ekonomi Jawa Tengah atau Jateng.

Selain itu, data sejumlah kementerian dan lembaga terkait juga memproyeksikan ekonomi provinsi Jawa Tengah mampu tumbuh lebih baik di tahun ini. Namun, Ganjar tidak menyebut berapa angka pertumbuhan ekonomi yang dimaksud.

"Ada data statistik dari OJK, data BI, data dari sektoral kementerian semua, BPS juga menyampaikan pada kami kondisinya membaik sih," bebernya.

Maka dari itu, Ganjar mengimbau kepada seluruh warganya untuk tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat dalam berbagai aktivitas sosial maupun ekonomi menyusul potensi penularan virus Omicron yang bersifat lebih menular.

Dengan begitu, dia meyakini tren pemulihan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dapat dijaga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional nasional.

"Kalau sampeean prokesnya ketat kitas senang kok," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Kemenkes Temukan 1 Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Indonesia

Waspada Covid-19 Varian Omicron di Indonesia
Pengunjung beraktivitas di sebuah pusat perbelanjan di kawasan Tangerang Selatan, Banten, Rabu (8/12/2021). Pemerintah mengingatkan varian omicron sudah masuk ke kawasan ASEAN, salah satunya Malaysia, sehingga masyarakat diminta untuk tetap mematuhi standar protokol kesehatan. (Liputan6.com/Angga Yu

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan satu kasus transmisi atau penularan lokal Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Sehingga, total kasus varian Omicron di Indonesia menjadi 47.

"Kami sampaikan adanya 1 kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia. Sehingga hari Selasa 28 Desember terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia. Di mana 46 kasus adalah kasus imported cased dan 1 kasus transmisi lokal," jelas Juru Bicara Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12/2021).

Menurut dia, pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusia 37 tahun. Nadia menyampaikan pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir dan tak ada kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

"Dilakukan (tes) PCR pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium pada tanggal 26 Desember," kata Nadia.

Dengan begitu, ini merupakan kasus transmisi lokal varian Omicron pertama yang ditemukan di Tanah Air. Sebab, 46 pasien lainnya terdeteksi di karantina sehingga virus tak menyebar luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya