Inflasi Jadi Ancaman Terburuk Indonesia di 2022, Harga Pangan Makin Mahal?

Ada kemungkinan situasi buruk di dunia ekonomi pada 2022 mendatang, salah satunya terkait ancaman inflasi yang siap menerjang sejumlah negara, termasuk Indonesia.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 31 Des 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 31 Des 2021, 17:15 WIB
BI Prediksi Inflasi Capai 0,42 Persen pada Januari 2020
Aktivitas jual beli beli di pasar kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Bank Indonesia memproyeksikan terjadi inflasi di Januari 2020 bersumber dari beberapa komoditas pangan yang mengalami tekanan harga, di antaranya telur ayam akan berkontribusi juga ke inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom dan Co-Founder Narasi Institute, Fadhil Hasan, mengingatkan akan kemungkinan situasi buruk di dunia ekonomi pada 2022 mendatang. Salah satunya terkait ancaman inflasi yang siap menerjang sejumlah negara, termasuk Indonesia pada tahun depan.

"Di tahun 2022 saya kira perekonomian Indonesia dan dunia pada umumnya akan dihadapkan pada persoalan-persoalan inflasi, tekanan inflasi yang cukup kuat," ujar dia dalam sesi webinar, Jumat (31/12/2021).

Tekanan tersebut kini telah terjadi di Amerika Serikat, dan berdampak cukup kuat terhadap perekonomian Negeri Paman Sam. Indonesia tentu juga harus bersiap, sebab inflasi bisa membuat harga bahan pokok seperti cabai rawit merah hingga telur ayam semakin meradang.

"Inflasi di Amerika sekarang merupakan yang tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Dan Indonesia saya kira juga sudah mulai terasa dari kenaikan berbagai harga pokok," imbuh Hasan.

Ancaman lain yang patut diwaspadai, ancang-ancang bank sentral Amerika Serikat The Fed menaikan suku bunga. Situasi ini jelas terus dicermati oleh berbagai pelaku usaha di seluruh dunia.

"Kemudian juga di tahun 2022 akan ada kenaikan suku bunga The Fed yang pada akhirnya akan memaksa pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan suku bunganya. Saya kira ini juga akan mendorong inflasi juga," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Struktural Ekonomi

Inflasi Inggris
Seorang pria yang mengenakan masker membawa tas belanjaan saat melewati kios-kios di Walthamstow Market, London, Minggu (22/11/2021). Indeks Harga Konsumen Inggris naik ke angka 4,2 persen dalam 12 bulan hingga Oktober 2021, mencapai level tertinggi sejak November 2011. (Tolga Akmen/AFP)

Hasan pun mengingatkan berbagai persoalan struktural ekonomi di Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19, yang hingga kini masih belum terselesaikan dengan baik.

"Misalnya, masalah meningkatnya kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, beban utang. Jadi ini memang masalah-masalah struktural yang memang persoalan yang belum bisa terselesaikan dengan baik," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya